Minggu, 27 Mei 2018

Ciplukan

Asalamualaikim wr wb..
Hay shabat bloger...
Dah lama gak tulis2 ni, dari sebelum punya anak skrg udh punya.. Nah kali ini saya akan coba berbagi masalah buah kesukaan anak saya yaitu ciplukan, Tentunya shobat taukan ciplukan.

Ceritaya beberapa hari lalu anakku nagis karena buah ciplukan ya di dapat dari kebun habis, padhal dia belum puas untuk memakanya. Ya memang buah ini skarang makin susah untuk didapat di lingkungan saya, padahal saat saya masih seumuran anak saya (25 tahun lalu) buah ini mudah dan banyak ditemukan ditempat tingal saya.

Karena kasihan melihat air mata anakku bercucuran ahirnya saya berusaha mencari di sawah. Dengan susah payah alhasil saya dapatkan 2 biji buah ciplukan dan ahirnya anak ku bisa tersenyum kembali.

Eh ngomog-ngomong ciplukan. Kira-kira ada manfaatnya tidak ya. Dari beberapa sumber yang berhasil yang saya baca ternyata buah ini banyak manfaatnya. Apa saja ya? Dan berikut 16 manfaat luar biasa dari buah ciplukan.

1. Menyembuhkan penyakit jantung
Salah satu khasiat buah ciplukan adalah mengobati penyakit jantung. Disaat banyak masyarakat yang mengalami permasalahan dengan organ terpenting dalam tubuh ini, tentunya tidak ada salahnya jika kita mengonsumsi buah Ciplukan untuk menghindari sakit jantung.
Terus caraya gimana ya agar ciplukan bisa jadi obat. Caranya cukup mudah, ambil 40 helai daun ciplukan dan hancurkan dengan blender seperti jus, kemudian minum tanpa campuran apa-apa. Selain dibuat seperti jus, daunnya juga bisa kita makan langsung.

2. Sebagai obat Asma
Ciplukan sebagai obat asma juga tergolong mudah. Ambil daun dan batang dari buah ciplukan, rebus dan minum air rebusan tersebut. Atau ambil daunnya, kemudian campur dengan kapur sirih lalu dihancurkan dengan menggunakan kedua telapak tangan. Kemudian basahkan dengan air.
Setelah itu gumpalkan pada telapak tangan sehingga keluar air berwarna hijau keputih-putihan serta buih. Oleskan pada bagian dada, perut, dan punggung.

3. Mengobati penyakit kurap
Penyakit kurap memang sangat mengganggu aktifitas penderita penyakit tersebut. Selain membuat nggak nyaman juga merusak penampilan jika terjadi pada bagian tubuh yang terbuka. Untuk mengobatinya cukup hancurkan daun dari buah ciplukan dan oleskan pada bagian kulit yang terkena kurap.

4. Menurunkan demam
Nggak hanya daun, buah ciplukan juga bisa dikonsumsi untuk menurunkan demam atau panas terutama pada anak-anak.

5. Menurunkan tekanan darah tinggi
Buah ciplukan juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Caranya dengan meminum air rebusan daun, buah dan akar selama tiga minggu berturut-turut.

6. Membersihkan kencing kotor
Cukup dengan minum air rebusan dari akar sampai pucuk buah ciplukan.

7. Mengobati kanker payudara
Kanker payudara mungkin terdengar sebagai penyakit yang mengerikan. Bahkan ahir2 ini di daerah tempat tingal saya ada beberapa ibu2 yang menderita sakit kangker payudarah.
Caranya, pucuk yang muda dicampur dgn empat biji beras dan tunas kunyit. Kemudian digiling dengan parutan kelapa sampai lumat. Setelah itu ramuan tadi langsung ditempelkan pada payudara.

8. Menghilangkan kuning pada bayi yang baru lahir.
Buah ciplukan juga dapat menghilangkan kuning pada bayi yang baru lahir. Caranya, ciplukan di jemur hingga kering, kemudian digunakan untuk mandi pada bayi yang baru lahir.

9. Menyadarkan orang pingsan
Ambil akarnya dan bakar. Kemudian abunya dicampur dengan kapur sirih. Setelah itu campurkan dengan sedikit minyak kelapa, dan oleskan pada kepala orang yang sedang pingsan.

10. Mengobati stroke
Dasyat ternyata ciplukanbjuga bisa menyembuhkanb strok. Caraya Meminum dan memakan bagian-bagian dari buah ciplukan secara rutin.

11. Menambah kecerdasan
Buah ciplukan yang di campur air, jeruk nipis, dan sedikit gula selain nikmat ternyata juga dapat meningkatkan kecerdasan anak.

12. Mengobati kencing manis
Kencing manis atau diabetes merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti. Cara menggunakannya yaitu, rebus batang dan akar dari buah Ciplukan, kemudi minum tiga kali sehari.

13. Menghilangkan sakit persendian
Caranya cukup mudah, campur daun dengan kapur sirih kemudian tempelkan pada persendian yang sakit.

14. Menurunkan kolesterol
Bagian dari buah ciplukan ternyata juga bisa menurunkan kolesterol lho. Caranya makan daun dari buah ciplukan dua helai tiga kali sehari.

15. Untuk tambah darah
Buah ciplukan juga dapat mengobati kekurangan darah atau anemia. Pengaplikasiannya yaitu dengan cara memasak batang dari buah ciplukan, kemudian minum ari rebusannya.

16. Penawar racun
Semua bagian dari buah ciplukan ternyata bisa dikonsumsi sebagai penawar racun.

Dari beberapa manfaat buah ciplukan yang sudah kita ketahui tentuya tidak ada salahnya jika kita konsumsi,  bahkan ayah dan ibu saya mulai menanam buah ciplukan,  selain melihat manfaatyanya yang luar biasa,  tentunya biar cucu  pertamanya tidak menangis lagi gara-gara Ciplukan.

#dikutip dari beberapa sumber.

Minggu, 15 Juni 2014

Ayat dan Hadits tentang Mahar

Mahar dalam Islam adalah tanda cinta. Ia juga merupakan simbol penghormatan dan pengagungan perempuan yang disyariatkan Allah sebagai hadiah laki-laki terhadap perempuan yang dilamar ketika menginginkannya menjadi pendamping hidup sekaligus sebagai pengakuannya terhadap kemanusiaan dan kehormatannya.
“Berilah mereka mahar dengan penuh ketulusan. Tetapi jika mereka rela memberikan sebagian dari mahar, maka ambillah dengan cara yang halal dan baik.” (QS An Nisa’ ayat 4)
Dari Aisyah bahwa Rasulullah pernah bersabda “Sesungguhnya pernikahan yang paling berkah adalah pernikahan yang bermahar sediki. ” (mukhtashar sunan Abu Daud)
Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda berkah perempuan adalah mudah dilamar, murah maharnya, dan murah rahimnya.” (HR. Ahmad)
Dari Abu Said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW menikahi Aisyah dengan mahar alat-alat rumah tangga yang bernilai lima puluh dirham (HR Ibnu Majah)
Rasulullah SAW pernah menikahkan anak-anak perempuannya dengan mahar yang murah. Sebagian sahabat menikah dengan emas yang beratnya tidak seberapa dan sebagian lain menikah dengan mahar cincin dari besi. Rasulullah mengawinkan Fatimah dengan Ali dengan baju perang. Beliau juga pernah menikahkan seorang laki-laki dengan mahar mengajarkan 20 ayat Al Quran kepada calon istrinya.
Mahar Berlebih-Lebihan
Tanya :
Saya melihat dan semua juga melihat bahwa kebanyakan orang saat ini berlebih-lebihan di dalam meminta mahar dan mereka menuntut uang yang sangat banyak (kepada calon suami) ketika akan mengawinkan putrinya, ditambah dengan syarat-syarat lain yang harus dipenuhi. Apakah uang yang diambil dengan cara seperti itu halal ataukah haram hukumnya?
Jawab :
Yang diajarkan adalah meringankan mahar dan menyederhanakan-nya serta tidak melakukan persaingan, sebagai pengamalan kita kepada banyak hadits yang berkaitan dengan masalah ini, untuk mempermudah pernikahan dan untuk menjaga kesucian kehormatan muda-mudi.
Para wali tidak boleh menetapkan syarat uang atau harta (kepada pihak lelaki) untuk diri mereka, sebab mereka tidak mempunyai hak dalam hal ini; ini adalah hak perempuan (calon istri) semata, kecuali ayah. Ayah boleh meminta syarat kepada calon menantu sesuatu yang tidak merugikan putrinya dan tidak mengganggu pernikahannya. Jika ayah tidak meminta persyaratan seperti itu, maka itu lebih baik dan utama. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba saha-yamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuni-Nya.” (An-Nur: 32).
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah bersabda yang diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallaahu anhu ,
خَيْرُ الصَّدَاقِ أَيْسَرُهُ.
“Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah. Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan redaksi “Sebaik-baik nikah adalah yang paling mudah”. Dan oleh Imam Muslim dengan lafazh yang serupa dan di sahihkan oleh Imam Hakim dengan lafaz tersebut di atas..”
Ketika Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam hendak menikahkan seorang shahabat dengan perempuan yang menyerahkan dirinya kepada beliau, ia bersabda,
اِلْتَمِسْ وَلَوْ خَاتَمًا مِنْ حَدِيْدٍ. “Carilah sekalipun cincin yang terbuat dari besi. Riwayat Al-Bukhari.”
Ketika shahabat itu tidak menemukannya, maka Rasulullah menikahkannya dengan mahar “mengajarkan beberapa surat Al-Qur’an kepada calon istri”.

Mahar yang diberikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam kepada istri-istrinya pun hanya bernilai 500 Dirham, yang pada saat ini senilai 130 Real (kira-kira Rp. 250.000,-), sedangkan mahar putri-putri beliau hanya senilai 400 Dirham, yaitu kira-kira 100 Real (Rp.200.000,-). Dan Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik.” (Al-Ahzab: 21).
Manakala beban biaya pernikahan itu semakin sederhana dan mudah, maka semakin mudahlah penyelamatan terhadap kesucian kehormatan laki-laki dan wanita dan semakin berkurang pulalah perbuatan keji (zina) dan kemungkaran, dan jumlah ummat Islam makin bertambah banyak.
Semakin besar dan tinggi beban perkawinan dan semakin ketat perlombaan mempermahal mahar, maka semakin berkuranglah perka-winan, maka semakin menjamurlah perbuatan zina serta pemuda dan pemudi akan tetap membujang, kecuali orang dikehendaki Allah.

Maka nasehat saya kepada seluruh kaum Muslimin di mana saja mereka berada adalah agar mempermudah urusan nikah dan saling tolong-menolong dalam hal itu. Hindari, dan hindarilah prilaku menuntut mahar yang mahal, hindari pula sikap memaksakan diri di dalam pesta perni-kahan. Cukuplah dengan pesta yang dibenarkan syari’at yang tidak banyak membebani kedua mempelai. Semoga Allah memperbaiki kondisi kaum Muslimin semuanya dan memberi taufiq kepada mereka untuk tetap berpegang teguh kepada Sunnah di dalam segala hal. ( Kitabud Da’wah, al-Fatawa: hal. 166-168, dan Fatawa Syaikh Ibnu Baz. )

Selasa, 26 November 2013

CONTOH SKRIPSI BAB IV (ANALISIS ISI NILAI-NILAI DAKWAH DALAM MAJALAH)

BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
          Dari hasil analisis yang penulis lakukan pada Majalah Ukhuwah edisi 21, 22, dan 23 pada Rubrik Syiar yang diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ukhuwah dapat disimpulkan:
1.   Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap rubrik syiar Majalah Ukhuwah LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang pada edisi 21,22, dan 23 nilai dakwah yang ditemukan  yaitu nilai aqidah, syariah dan nilai akhlak.
2.   Adapun nilai-nilai dakwah yang dapat diketahui pada rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi 21 sebanyak 8 paragraf , nilai Akhlak  6 paragraf selanjutnya nilai Syariah 1 paragraf dan nilai Akidah 1 paragraf. Edisi 22 terdapat 13 paragraf, nilai Akhlak  1 paragraf selanjutnya nilai Syariah 10  paragraf dan nilai Akidah 2 paragraf. Sedangkan  edisi 23 terdapat 6 paragraf, nilai Akhlak  1 paragraf selanjutnya nilai Syariah 4 paragraf dan nilai Akidah 1 paragraf. Jadi berdasarkan hasil analisis nilai dakwah yang mendominasi dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi 21,22, dan 23 adalah nilai Syariah yaitu mengenai ibadah dan muamalah.
3.   Esensi dakwah yang terkandung dalam rubrik Syiar pada Majalah Ukhuwah terbagi menjadi tiga yaitu nilai Akidah  Indikasi nilai akidah  karena dalam kalimatnya memberikan informasi pembaca untuk selalu  beriman kepada Allah SWT, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rosul-rosul Allah, dan Iman kepada qada dan qadar. Syariah Indikasi karena didalamnya  memberikan pandangan mengenai peraturan-peraturan yang diciptakan Allah. Dan yang terahir  nilai Akhlaq indikasi karena dalam kalimatnya memberikan informasi yang memberikan pandangan agar menjaga hubungan dengan al- khalik dan makhluq (manusia dan non manusia).
B.     Saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis akan memberikan saran antara lain:
a.       Untuk praktisis dakwah (da`i) hendaknya memaksimalkan media cetak  untuk sarana berdakwah. Karena saat ini media cetak sangat efektif dan efisien untuk menyampaikan nilai-nilai dakwah.
b.      Untuk UKMK LPM Ukhuwah seharusnya  Majalah Ukhuwah tidak hanya diterbitkan dalam satu tahun sekali  dan  rubrik syiar hendaknya  diberikan ruang yang lebih banyak agar nilai dakwah yang disampaikan lebih maksimal.
c.       Untuk pembaca Majalah Ukhuwah, khususnya rubrik syiar agar dapat mengkeritisi isi rubrik ini agar menjadi lebih baik  agar  kita semua menjadi umat yang lebih baik di mata Allah SWT.
d.      Untuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi, hendaknya mengunakan media cetak seperti majalah, bulletin atau tabloid untuk menyebarkan nilai-nilai dakwah kepada mahasiswa.

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI (ANALISIS ISI NILAI-NILAI DAKWAH DALAM MAJALAH)

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dakwah merupakan sebuah risalah universal, dakwah kepada manusia secara keseluruhan dan sebagai rahmat bagi setiap hamba Allah, Arab maupun non Arab, setiap negeri Allah Barat maupun Timur dan semua warna kulit. [1]
Setiap kali mendengar kata dakwah yang terlintas disebagian orang adalah aktivitas penyampaian ajaran Islam yang hanya sebatas dengan lisan misalnya ceramah dan khutbah. Hal itu tidak bisa dipungkiri walaupun pada dasarnya dakwah dapat disampaikan dalam bentuk atau metode lain yaitu dakwah bil Hal (perbuatan) dan bil qolam (tulisan).
Dakwah dengan perbuatan lebih menekankan pada kegiatan aksi misalnya bakti sosial dan pelaksanaan program kerja di masyarakat. Sedangkan dakwah dengan metode tulisan diantaranya dengan menerbitkan majalah, buku, koran, bulletin dan lain sebagainya. Dakwah bil qolam merupakan salah satu metode dakwah yang harus diketahui oleh da`i di zaman sekarang ini, agar dakwah yang disampaikan bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Pada dasarnya dakwah merupakan tugas pokok para Rosul mereka diutus untuk berdakwah kepada kaumnya agar mereka beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya seperti yang digariskan dalam syariat yang dibawanya.[2]
 Kemudian setelah Rosul tiada maka berdakwah menjadi tanggung jawab setiap ummatnya, sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Imran:104.
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ  
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.[3]
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Seorang da`i sudah tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai dalam dakwahnya, agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam dakwahnya, da`i harus mengorganisasi komponen-komponen dakwah secara baik dan tepat.[4]
Dakwah bil qolam merupakan metode dakwah yang tepat digunakan di era moderen seperti sekarang ini mengingat perkembangan media cetak sangat pesat. Metode dakwah bil qolam sagat baik digunakan karena dengan berdakwah mengunakan metode tulisan pesan dakwah yang disampaikan bisa dinikmati seluruh kalangan masyarakat dengan waktu yang singkat.
Dakwah bil qolam mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan dakwah bil lisan, dengan tulisan, surat kabar, majalah dan media cetak lainya pesan-pesan dakwah yang disampaikan dapat dikaji ulang dan dipelajari serta disimpan untuk dibaca kembali setiap saat.[5]
Majalah merupakan salah satu jenis media cetak yang bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dakwah. Majalah sebagai media dakwah lebih efektif dan efisien untuk mengisi wacana religi keseharian, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah bil qolam.[6]

Dalam dakwah bil qolam diperlukan kepandaian da`i khususnya dalam hal menulis. Penyampaian dakwah mengunakan media cetak, da`i harus menyadari bahwa dakwah mengunakan media cetak ini tidak sama dengan dakwah di mimbar (bil lisan), dakwah mengunakan tulisan (bil qalam) da`i harus mampu mengemas pesan dakwah sesingkat dan sejelas mungkin agar mudah dipahami pembaca.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas tulisan diantaranya bahasa, jenis huruf, format, media, dan tentu saja penulis serta isinya. Tulisan yang terpublikasi bisa dalam bentuk tulisan ilmiah, tulisan lepas, sastra, cerpen dan berita.[7]
          LPM Ukhuwah adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Kampus (UKMK) yang ada di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang yang berkiprah dibidang tulis menulis (pers), ada beberapa produk yang dihasilkan dalam kegiatan pers diantaranya Majalah Ukhuwah, Koran LIMAS, Bulletin Musi, dan Bulletin Tinta.
          Majalah berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui konsumen pembaca, dan menurut kala penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dll.
          Majalah Ukuwah adalah majalah yang terbit satu tahun sekali sebagai produk wajib LPM Ukhuwah, dalam Majalah Ukhuwah terdapat beberapa Rubrik  diantaranya Laporan Utama, Wawancara Kusus, Profil, Kontak Alumni, Kolom, Cerpen, Artikel, Opini, Institusiana, Science, Syiar, Resensi, Laporan Kusus, Lingkungan, Pentas, Laporan Daerah, Budaya, Laporan Perjalanan, Puisi dan Anekdot.
          Adapun rubrik yang dijadikan sumber penelitian ini adalah rubrik syiar, rubrik syiar merupakan rubrik dakwah yang ditulis oleh seseorang yang diminta oleh tim Redaksi Ukhuwah yang sebelumnya disetujui saat rapat proyeksi Majalah Ukhuwah.
          Dengan memanfaatkan rubrik syiar dalam Majalah Ukhuwah, LPM Ukhuwah berusaha menyampaikan pesan dakwah kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya mahasiswa yang ada di IAIN Raden Fatah Palembang.
          Penyampaian pesan dakwah dalam rubrik syiar pada Majalah Ukhuwah ini termasuk dalam bentuk dakwah bil qolam. Contoh kalimat dalam rubrik siyar Majalah Ukhuwah edisi 21,22, dan 23 yang mengandung nilai dakwah adalah:
          Edisi 21 tahun 2009 dengan judul Pendidikan Dakwah Dalam Mengatasi Masalah Di Era Global, salah satunya terdapat dalam kalimat “Agama yang disampaikan melalui pendidikan dan dakwah akan memberikan pandangan tentang dasar-dasar kehidupan yang baik nilai-nilai luhur  serta tujuan hidup manusia yakni beribadah dalam arti yang seluas-luasnya”. Dalam kalimat ini menunjukan adanya nilai syariah, karena adanya nasehat untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. 
          Edisi 22 tahun 2010, judul Konsep Harta Menurut Islam, pada kalimat “ Setiap hukum syara tidak lepas dari pada hak Allah SWT, yaitu dari aspek pengadilan, dan sesungguhnya hak Allah SWT terhadap hamba-Nya dan tidak mensekutukan-Nya dengan yang lain. Mengabdikan diri kepada-Nya adalah dengan melakukan perintah-Nya dengan mutlak.” Kalimat ini mengandung pesan akidah karena didalamnya memberikan pelajaran  untuk mengabdi  dan beribadah kepada Allah semata.
          Dan pada Edisi 23 tahun 2011, berjudul Orang Mukmin Harus Idialis. Terdapat pada kalimat “Maka secara idal pula kita harus berfikir untuk melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Karena memang yang dicari adalah ridho Allah dan surga-Nya sebagai “barang” ideal yang mahal di sisi Allah SWT. Dalam kalimat ini juga dapat dikategorikan sebagai pesan akidah.
          Dari urain di atas penulis merasa penting untuk mengetahui lebih mendalam pesan dakwah dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah. Maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul.“ Nilai-Nilai Dakwah Yang Terkandung Dalam Majalah Ukhuwah ( Analisis Isi Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang Edisi XXI, XXII dan XXIII ).
B.       Rumusan Masalah
          Adapun rumusan masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.           Apa saja nilai dakwah yang terkandung dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII, dan XXIII?
2.           Apa nilai dakwah yang dominan dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII, dan XXIII?
3.           Bagaimana esensi dakwah dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII, dan XXIII?
C.      Batasan Masalah
          Adapun dalam penelitian ini dibatasi pada Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI tahun 2009, XXII Tahun 2010, dan XXIII Tahun 2011.  Fokus kajian dalam analisis isi adalah nilai (pesan) yang disampaikan dalam rubrik syiar. Bukan pada da`i, efek atau respon pembaca.
D.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a)      Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui nilai dakwah yang terkandung dalam rubrik syiar dalam Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII dan XXIII.
b)      Untuk mengetahui nilai dakwah yang dominan dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII, dan XXIII.
c)      Untuk mengetahui esensi dakwah dalam Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII, dan XXIII.
2.      Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
a. Secara Teoritis
   Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan berharga sebagai informasi ilmiah  terhadap Ilmu Komunikasi dan Dakwah.
b. Secara Praktis
   Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua kalangan baik, da`i, Masyarakat, Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi terkusus untuk penulis.
E.       Tinjauan Pustaka
          Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan telah ada beberapa buku yang membahas mengenai analisis isi, salah satunya buku yang ditulis oleh Drs. Jalaludin Rakhmat, M.SC dengan judul Metodologi Penelitian Komunikasi (Dilengkapi contoh analisis statistik), yang menjelaskan bahwasannya analisis isi dapat digunakan untuk mengetahui pesan komunikasi yang disampaikan melalui Surat Kabar, Buku, Puisi, Lagu, Cerita Rakyat, Lukisan, Pidato, Surat, Peraturan, Undang-Undang, Musik, Teater. Adapun penelitian dalam bentuk skripsi diantaranya:
1.      Dwi Novari Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (2005) dengan judul skripsi “Aktivasi Mahasiswa Dalam Lembaga Pers Mahasiswa Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang dan Hubunganya dengan Prestasi dalam Studi” adapun pokok kajianya mengenai realita mahasiswa yang aktif dalam Lembaga Mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang mempunyai prestasi belajar  yang baik.
2.       Ropiko Mahasiswa Fakultas Dakwah (2006) dengan judul skripsi “Pelaporan Mendalam Pada Laporan Utama Majalah Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang”. adapun pokok pembahasan pada laporan mendalam  yang disampaikan pada Laporan Utama Majalah Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang dari (edisi 8 tahun 1998 - edisi 17 tahun 2005).
3.       Sirojudin Mahasiswa Fakultas Dakwah (2007) dengan judul skripsi “ Peranan Lembaga Pers Mahasiswa Ukhuwah Dalam Membentuk Output Jurnalis Islami” dengan topik pembahasan pada pola menejemen, kaderisasi dan kiprah output sumber daya manusia yang dihasilkan LPM Ukhuwah.
          Jika dari hasil penelusuran penulis terhadap karya ilmiah terdahulu, tidak di temukan kesamaan penelitian dengan judul: “Nilai-Nilai Dakwah Yang Terkandung Dalam Majalah Ukhuwah ( Analisis Isi Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang Edisi XXI, XXII dan XXIII )”.
F.       Kerangka Teori
            Dalam penelitian yang berjudul “ Nilai-Nilai Dakwah Yang Terkandung Dalam Majalah Ukhuwah (Analisis Isi Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang Edisi XXI, XXII dan XXIII) ” ini perlu diketahui beberapa hal yaitu.


A.    Nilai
          Nilai dalam kamus bahasa Indonesia berarti taksiran, harga,  angka, atau sifat-sifat yang penting,  berguna bagi manusia.[8] Sedangkan menurut istilah keagamaan, nilai adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan masyarakat yang bersangkutan.[9]
          Menurut  Muhammad Sulthon, sebagaimana yang dikutip oleh Nurseri nilai (value) adalah pandangan tertentu yang berkaitan dengan apa yang penting dan yang tidak penting.[10]
          Al-Quran dipercaya memuat nilai-nilai tinggi yang ditetapkan oleh Allah Swt dan merupakan nilai-nilai resmi dari-Nya.[11] Adapun sumber-sumber nilai yaitu:
1.             Nilai Ilahi, yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunah.
2.             Nilai Duniawi yang bersumber dari Ra`yu (Pemikiran), Adat-Istiadat dan kenyataan alam.[12]


B.     Dakwah
          Dakwah  ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da`a, yad`u, da`watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil. Dakwah juga dapat diartikan proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.[13]
          Dakwah menurut  Menurut Prof. Thoha Yahya Umar,  dakwah ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed. Sebagaimana yang dikutip Samsul Munir Amin, dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha memepengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan, serta pengalaman terhadap, ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.[14]

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.[15] Menurut Onong Pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.[16] Adapun pesan dakwah dalam ilmu komunikasi adalah massage (Pesan), yaitu simbol-simbol, dalam bahasa arab, pesan dakwah disebut maudli` al-da`wah.[17]

Pesan dakwah adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh da`i kepada sasaran dakwah baik individu maupun kelompok masyarakat, pesan tersebut meliputi semua aspek ajaran Islam secara “kaffah” tidak prsial atau sepotong-potong yang termaktup dalam Al-Quran dan As-Sunah serta mencakup seluruh kultur atau peradaban Islam yang merupakan hasil Ijtihad dan realisasinya dalam sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, hukum, sosial, pendidikan, dan sistem sistem kemasyarakatan lainya.[18]
          Berdasarkan temanya, pesan dakwah tidak berbeda dengan pokok-pokok ajaran Islam. Banyak klasifikasi yang diajukan para ulama dalam memetakan Islam. Endang Syarifudin Anshari (1997:71) yang dikutip oleh Ali Aziz, membagi pokok-pokok ajaran Islam sebagai berikut:[19]
a)    Akidah, yang meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat Allah, Iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rosul-rosul Allah, dan Iman kepada qada dan qadar.
b)   Syariah, meliputi ibadah dalam arti khas (thararah, sholat, as-saum, zakat, haji), dan muamalah dalam arti luas (Al-qanum al shoum/ hukum perdata dan al-qanum al-`am/ hukum publik).
c)    Akhlak yang meliputi akhlak kepada al- khalik dan makhluq (manusia dan non manusia).

Adapun karakter pesan dakwah yaitu. Orisinal dari Allah SWT., mudah, lengkap, seimbang, universal, masuk akal, dan membawa kebaikan.[20]
     Abd al-Karim Zaidan sebagai mana yang dikutip Prof. Dr.Moh. Ali Aziz, M.Ag juga mengemukakan lima karakteristik pesan dakwah, yaitu:[21]

1.    Berasal dari Allah (annabu min`indilah);
2.    Mencakup bidang kehidupan (al-syumul);
3.    Umum untuk semua manusia (al-`umum);
4.    Ada balasan setiap tindakan (al-jaza` fi al-Isalm); dan
5.    Seimbang antara idealitas dan realitas (al-mitsaliyyah wa al-waqi`iyah)

          Pesan dakwah yang memenuhi karakter di atas dapat semakin meneguhkan keimanan seorang muslim,  dan orang diluar Islam pun mengagumi butir-butir ajaran Islam. Dakwah adalah upaya untuk “menurunkan” dan menjadikan nilai-nilai Al-Quran agar membudaya dalam kehidupan masyarakat.[22] Dalam penelitian ini yang dimaksud penulis dengan nilai dakwah yaitu, nilai  akidah, syariah dan akhlak.
Dakwah bil qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis disurat kabar, majalah, buku, maupun inte­­­rnet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bil qalam ini lebih luas dari pada melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah  ini.[23]
          Dakwah bil qolam merupakan dakwah yang pada dasarnya sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW, ketika Islam datang tulis-menulis dan pembelajarannya serta ilmu pengetahuan mendapatkan perhatian tinggi.[24]
          Ada beberapa model penulisan dalam dakwah bil qolam, yaitu penulisan model pemecahan masalah (artikel, buku, makalah), penulisan model hiburan (novel, cerita pendek, anekdot), dan penulisan model kesusastraan( puisi, sajak,syair pantun).[25]
          Adapun karakteristik tulisan (Artikel) dakwah sebagai berikut.[26]
1.  Ditulis dengan bahasa yang baik, tegas dan lugas
          Baik maksudnya, dalam sebuah tulisan dakwah tidak diperkenankan dengan mengunakan bahasa vulgar. Tegas yang dimaksud adalah dalam tulisanya tidak menimbulkan makna yang samar, ambigu, meragukan sehingga menyesatkan pembaca.
2.  Berisi ajakan kepada nilai-nilai kebenaran
       Dakwah taklain adalah mengajak kepada kebenaran, kebenaran yang dimaksud tidak hanya pada batasan nilai-nilai agama secara simbolis, misalnya ajakan untuk shalat. Namun ajakan yang dimaksud adalah untuk melaksanakan amal makruf nahi mungkar.
3.  Berisi sanggahan atau memperluas informasi
       Selain memperluas informasi mengenai ajaran Islam, tulisan dakwah juga berfugsi sebagai sanggahan maupun untuk memberikan argumen-argumen yang kuat untuk membantah tuduhan-tuduhan musuh Islam.

C.    Analisis isi

          Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media masa.
          Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk  lambang.[27] Analisis isi adalah suatu teknik untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (repicable) dan sahih, dengan memperhatikan konteksnya.[28]
          Metode analisis isi pada dasarnya merupakan suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah  pesan, atau suatu alat untuk mengofserfasi dan menganalisis isi prilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih (Budd, 1967:2).[29] Analisis isi kualitatif pada umumnya hanya dapat digunakan untuk membedakan muatan teks komunikasi yang bersifat manifest (nyata).[30]
          Sedangkan menurut Berelson (1952) yang kemudian dikutip oleh Kerlinger (1986), analisis isi adalah metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak.[31]
1.    Prinsip sistematis oleh Berelson diartikan, bahwa ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis, peneliti harus meneliti keseluruhan isi yang akan diteliti.
2.    Prinsip objektif yaitu hasil penelitian tergantung pada prosedur penelitian, bukan pada orang lain.
3.    Kuantitatif diartikan dengan mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan.
4.    Sementara isi yang nyata, maksudnya yang diteliti dan dianalisis hanyalah isi yang tersurat, yang tampak, bukan yang dirahasiakan oleh peneliti.
          Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi: Surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, peraturan Undang-Undang, musik, theater, dan sebagainya.
          Pengunaan analisis isi mempunyai beberapa manfaat atau tujuan. Menurut  Mc Quail dalam bukunya Mass Communication Theori (2000:305),mengatakan bahwa tujuan dilakukan analisis terhadap isi pesan komunikasi adalah:
a.       Mendeskripsikan dan memuat perbandingan terhadap isi media.
b.      Membuat perbandingan antara isi media dan realitas sosial
c.       Isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya serta sistem kepercayaan masyarakat.
d.      Menegtahui fungsi dan efek media.
          Dalam penelitian terhadap rubrik syiar ini, analisis isi kualitatif adalah metode yang penulis gunakan. Analisis isi kualitatif memfokuskan resetnya pada isi komunikasi tersirat (latent).[32]
F. Metodologi Penelitian
1.    Jenis penelitian
          Penelitian ini adalah penelitian teks media yang membahas tentang isi media dengan megunakan analisis isi kualitatif. Penelitian ini merujuk pada Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah edisi 21 tahun 2009 sampai dangan edisi  23 tahun 2011.

2.    Jenis dan Sumber Data
a.    Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Data kualitatif yang digambarkan dalam bentuk konsep atau kata-kata yang digunakan untuk mengetahui isi rubrik syiar.
b.    Sumber Data
Penelitian ini mengunakan sumber data yang mencakup:
1.    Sumber data primer adalah data yang bersumber dari Majalah Ukhuwah  rubrik syiar edisi 21 tahun 2009, 22 tahun 2010 dan 23 tahun 2011 yang terdapat pada halaman 44 - 46 pada edisi 21, halaman 46 - 47 edisi 22 dan pada edisi 23 pada halaman 46-47.
2.    Sumber data sekunder yaitu data yang bersumber dari buku-buku yang berkaitan dengan komunikasi, jurnalistik, dakwah, dan lainya yang ada hubungannya dengan penelitian.
3.    Teknik Pengumpulan Data
          Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti berupa catatan, buku, surat kabar dan data penunjang lainya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian, serta data yang bersumber dari Majalah Ukhuwah.
4.    Teknik Analisis Data
          Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang dikumpulkan. Analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian, sehingga kegiatan menganalisi data berkaitan dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelumnya.
          Dalam penelitian ini analisis data mengunakan analisis isi kualitatif. Teknik analisi kualitatif adalah penguraian data-data yang besar menjadi terperinci.[33] Putranto mengatakan bahwa pendekatan analisis isi mengedepankan penyajian data secara struktural serta memberikan gambaran secara terperinci tentang objek penelitian berupa pesan komunikasi.[34]
          Penelitian dengan teknik analisis isi adalah mendeskripsikan karakteristik pesan yang ada dalam ranah publik dengan perantara teks.[35]
          Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif  dengan ditunjang tabulasi sederhana dengan menganalisis  pesan yang tidak tampak pada rubrik “Syiar”.
          Artinya penulis  menyajikan seluruh pokok-pokok masalah secara tegas dan sejelas-jelasnya, kemudian diuraikan secara sistematis sehingga dapat ditarik kesimpulan yang jelas sehingga mudah untuk dipahami.

G.      Sistematika Pembahasan
          Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk laporan yang bersifat deskriptif yang terdiri dari beberapa bab, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I    : Menguraikan pendahuluan dari tulisan yang mengantarkan kepada pokok permasalahan dalam skripsi ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II  : Tinjauan umum  tentang dakwah, definisi dakwah bil qolam, dan kontribusi Majalah Ukhuwah dalam kegiatan dakwah.
BAB III : Gambaran wilayah penelitian, struktur kepengurusan, Majalah Ukhuwah.
BAB IV : Menguraikan analisis isi rubrik syiar Majalah Ukhuwah mengenai analisis pesan dakwah, pesan yang dominan dan esensi dakwah yang terkandung dalam Majalah Ukhuwah.
BAB V  : BAB  ini merupakan bagian penutup dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.








[1].  Yusuf Qardhawy, Pengantar Kajian Islam. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1996), h. 339.
[2] . Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah dalam membentuk Da`i dan khatip profesional, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 9.
[3]. Departemen Agama RI, Al-Quran & Terjemah,(Bandung: CV Diponegoro, 2005), h. 50.
[4]. Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 114.
[5]. Ibid, h. 255.
[6]. Muh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Jakarta:KENCANA, 2009), h.11.
[7]. Ibid. h. 374.
[8].  Suharso, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya, 2011), h. 337.
[9]. Nurseri, Filsafat Dakwah Teori dan Praktik, (Palembang:P3RF, 2005), h. 221.
[10].  Ibid.,
[11]. Sapurta, Pengantar Ilmu dakwah, ( Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2001), h. 141.
[12]. Ahmadi, MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 203.
[13]. Samsul Munir Amin, op. Cit., h. 1.
[14]. Ibid, h. 3-4.
[15]. Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 24.
[16]. Onong Uchjana Efendi,  Ilmu komunikasi  Teori dan Praktek,(Bandung, PT REMAJA ROSDAKARYA,2009), h.18.  
[17].  M. Ali Aziz, op. Cit., h. 318.
[18]. Musrin, Diktat Ilmu Dakwah,(Palembang:IAIN Raden Fatah Palembang, 1996), h. 58.
[19]. Ali Aziz, op. Cit,. h. 332.
[20]. Ibid, h. 342.
[21] . Ibid,.
[22]. Saputra, op. Cit., h. 141.
[23]. Ali Aziz, op. Cit., h. 11.
[24]. Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbah, Studi Ulumul Quran, (Bandung:Pustaka Setia, 1992), h. 113.  
[25]. Ali Aziz, Op Cit., h. 375.
[26]. http://www.anneahira.com/artikel-dakwah.htm ( diupdate pada 23 Agustus 2013, pukul 19:47 WIB)
[27] . Jalaludin Rahmad, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995 ), h. 89.
[28]. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2001), h. 231.
[29]. Ibid, h.187.
[30] . Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 70.
[31]. Ibid,.
[32] . Kriyanttono, Tkhnik Praktis Reset Komunikasi, (Jakarta:Prenada Media Grup,2006), h. 62.
[33]. Lexy. J. Mole, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja  Rosda Karya, tth), h. 5.
[34].  Agus Putranto, dkk,. Metode Penelitian Komunikasi Teori & Aplikasi, (Yogyakarta: Ginrayali Press, 2004), h. 146.
[35]. Ibid.,