Sabtu, 19 Mei 2012

Larangan Berzina, Membunuh, dan Murtad

HADITS KEEMPAT BELAS
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ : الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ
[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya.
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
1.     Tidak boleh menumpahkan darah kaum muslimin kecuali dengan tiga sebab, yaitu : zina muhshon (orang yang sudah menikah), membunuh manusia dengan sengaja dan meninggalkan agamanya (murtad) berpisah dari jamaah kaum muslimin.
2.     Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan agama dengan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka yang mengganggunya seperti dengan melakukan zina, pembunuhan dan murtad.
3.     Sesungguhnya agama yang disepakati adalah yang dipegang oleh jamaah kaum muslimin, maka wajib dijaga dan tidak boleh keluar darinya.
4.     Hukum pidana dalam Islam sangat keras, hal itu bertujuan untuk mencegah (preventif) dan melindungi.
5.     Pendidikan bagi masyarakat untuk takut kepada Allah ta’ala dan selalu merasa terawasi oleh-Nya dan keadaan tersembunyi atau terbuka sebelum dilaksanakannya hukuman.
6.     Hadits diatas menunjukkan pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian.
7.     Dalam hadits tersebut merupakan ancaman bagi siapa yang membunuh manusia yang diharamkan oleh Allah ta’ala.(http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-14-larangan-berzina-membunuh-dan-murtad/)

4 Dosa besar

1.    Riwayat Hadits

ﺣﺪﻳﺙﺃﻧﺱﺭﺿﻲﺍﷲﻋﻧﻪﻗﺎﻞﺳﺋﻞﺭﺳﻭﻝﺍﷲﺻﻟﻰﺍﷲﻋﻟﻳﻪﻮﺳﻟﻡﻋﻦﺍﻟﻛﺑﺎﺌﺭﻗﺎﻝ׃
ﺍﻻﺷﺭﺍﻙﺑﺎﺍﷲﻭﻋﻘﻭﻕ ﺍﻠﻮﺍﻟﺪﻳﻥﻭﻗﺗﻝﺍﻟﻧﻔﺱﻭﺷﻬﺎﺪﺓﺍﻟﺯﻭﺮ.
ﺍﺨﺭﺠﻪﺍﻟﺑﺨﺎﺭﻯﻓﻰ׃ ٥٢ ـ ﮐﺘﺎﺏﺍﻟﺷﻬﺎﺪﺍﺕ׃١٠ ـ ﺑﺎﺐﻣﺎﻗﻳﻝﻓﻰﺷﻬﺎﺪﺓﺍﻟﺯﻭﺭ.

Arti Hadits / ترجمة الحديث :
Hadits Anas ra. Dimana ia berkata: “Rasulullah saw. ditanya tentang dosa-dosa besar, kemudian beliau menjawab: “Mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa (manusia), dan saksi palsu.”
Al-Bukhari mentakhrijkan hadits ini dalam “Kitab Persaksian” bab tentang apa yang dikatakan dalam saksi palsu.

2.    Sababul Wurud
Dalam kitab Riyadhus Shalihi dijelaskan, bahwa ketika Nabi menjelaskan tentang dosa syirik dan durhaka terhadap kedua orang tua, beliau dalam keadaan bersandar, namun kemudian beliau duduk untuk menunjukan betapa pentingnya masalah yang akan dibahasnya, yaitu tentang dosa saksi palsu. Beliau terus mengulang-ulanginya, sampai para sahabat berkata, “Semoga Rasulullah segera diam”.

3.    Penjelasan (syarah) Hadits
Dalam hadits di atas diterangkan empat macam dosa besar, yakni menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh jiwa manusia tanpa hak dan menjadi saksi palsu.
a.  Musyrik (menyekutukan Allah)
Mempersekutukan Allah atau syirik dikategorikan sebagai dosa yang paling besar yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT. Orang yang  syirik diharamkan untuk masuk surga, sebagaimana firman Allah SWT :... ﺇﻧﻪﻤﻥﻴﺷﺮﻙﺑﺎﷲﻓﻘﺪﺣﺮﻡﷲﻋﻟﻴﻪﺍﻟﺟﻧﺔﻭﻣﺄﻭﻪﺍﻟﻧﺎﺭ... ﴿ﺍﻟﻣﺎﺋﺪﺓ׃٧٢﴾
Artinya: Sesungguhnya orang yang menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga baginya dan ia ditempatkan di dalam neraka.” ( Q.S. Al-Ma’idah: 72)
Ada beberapa macam bentuk menyekutukan Allah SWT, di antaranya:
·         mengagungkan makhluk layaknya mengagungkan Allah SWT. Sikap seperti ini banyak dialami oleh sebagian para pembantu, mereka sering mengagungkan seorang pemimpin, atau para pejabat melebihi pengagungannya kepada Allah SWT – Wal’iyadzubillah - Perbuatan ini merupakan syirik terbesar. Hal ini menunjukan apabila seorang pemimpin atau tuan raja menyuruh sesuatu ketika waktu shalat, maka ia akan berani meninggalkannya. Bahkan hingga waktu shalat telah habis pula mereka tidak akan peduli.
·         Dalam masalah cinta. Seseorang mencintai orang lain sesama makhluk sama besarnya atau melebihi rasa cintanya kepada Allah SWT. Engkau akan melihat ia sering menuntut agar dirinya lebih dicintai dari pada Allah SWT. Sikap seperti ini banyak ditemukan di kalangan orang-orang yang dimabukasmara. Hatinya dipenuhi oleh cinta kepada selain Allah SWT.
·         Sesuatu yang tersembunyi, yang termasuk menyekutukan Allah SWT, yaitu riya. Seseorang yang sedang melaksanakan shalat lalu ia memperbagus shalatnya karena sedang dilihat oleh si fulan. Ia berpuasa hanya ingin dikatakan ahli ibadah dan rajin berpuasa. Ia bersedekah hanya ingin dikatakan sebagai orang yang dermawan, semua termasuk riya.
·         Bentuk syirik yang tersembunyi yaitu ketika hati dan akal pikiran seseorang dipenuhi oleh dunia. Akal pikirannya, badan, tidur dan bangun semua hanya untuk dunia, ia selalu berusaha mencari dunia tidak peduli halal, haram, dusta, karena ia telah diperbudak dunia. 
Walhasil, bahwa di antara manusia ada yang menyekutukan Allah Ta’ala namun orang tersebut tidak menyadarinya. Wahai saudara-saudara engkau merasakan bahwa dunia telah menguasai hatimu dan engkau tak lagi memperdulikan hal lain selain itu, maka ketika engkau bangun dari tidur semuanya akan karena dunia. Maka ketahuilah bahwa hari-hari telah terisi dengan kesyirikan.
b.  Durhaka Kepada Orang Tua
Maksudnya adalah tidak berbakti kepada keduanya. Setiap anak wajib berbakti kepada kedua orang tuanya sesuai kemampuannya. Ia wajib menaati mereka selama bukan untuk kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah SWT.
Dalam Al-qur’an banyak sekali ayat yang menerangkan keharusan berbuat baik terhadap orang tua. Menurut Ibn Abas, dalam Al-Qur’an ada tiga hal yang selalu dikaitkan penyebutannya dengan tiga hal lainnya, sehingga tidak dapat dipisahkan antara yang satu dan lainnya, yaitu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dirikan shalat dan keluarkan zakat, bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang tua.
Hal itu menandakan bahwa peran dan kedudukan orang tua sangat tinggi di hadapan Allah SWT, sehingga Rasulullah SAW. bersabda:
ﺮﺿﻰﺍﷲ ﻓﻰ ﺮﺿﻰﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻴﻦﻭﺴﺧﻁ ﺍﷲ ﻓﻰﺴﺧﻁ ﻟﻮﺍﻟﺪﻴﻦ.
﴿ﺮﻭﺍﻩﺍﻟﺘﺮﻤﺬﻯﻮﺍﻟﺤﺎﻛﻡ ﺑﺷﺮﻄ ﺍﻟﻤﺴﻟﻡ﴾
Artinya: “Keridaan Allah itu terletak pada keridaan kedua ibu bapaknya dan kemurkaan Allah itu terletak pada kemurkaan kedua ibu bapak pula. (HR. Muslim, Hakim, dengan syarat Muslim)
c.  Membunuh
Maksud membunuh dalam pembahasan ini adalah membunuh jiwa yang diharamkan tanpa hak dengan sengaja. Orang yang berbuat seperti itu akan dimasukkan ke neraka jahanam dan kekal di dalamnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 93 yang artinya: “Barang siapa yang membunuh orang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.”
Dan Nabi SAW. bersabda:
ﺇﺬﺍﺍﻟﺘﻘﻰﺍﻟﻤﺴﻟﻤﺎﻦﺑﺴﻴﻔﻴﻬﻤﺎ٬ ﻓﺎﻟﻘﺎﺘﻝﻭﺍﻟﻤﻘﺘﻭﻝﻓﻲﺍﻟﻨﺎﺭ٬ﻫﺫﺍﺍﻟﻘﺎﺗﻞ٬ ﻓﻣﺎﺒﺎﻞﺍﻟﻣﻘﺗﻭﻞ؟ ﻗﺎﻞ׃ ﻷﻨﻪﻛﺎﻦﺣﺭﻳﺻﺎﻋﻟﻰﻗﺗﻞﺻﺎﺣﺑﻪ.
Artinya: “Jika dua orang lelaki Muslim berjumpa membawa pedangnya masing-masing (dengan tujuan untuk saling membunuh), maka pembunuhnya dan yang terbunuh akan sama-sama masuk neraka. Lalu beliau ditanya oleh seorang sahabat: Ya Rasulullah, benarlah jika pembunuh ini masuk neraka, tetapi mengapakah pula orang yang terbunuh itu turut sama masuk neraka? Nabi SAW. menjawab: Sebab yang terbunuh itu berusaha pula untuk membunuh kawannya yang telah membunuhnya itu.” (Riwayat Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Menurut Imam Abu Sulaiman, cara yang demikian itu jika dalam bentuk saling membunuh itu perlu kepada penjelasan. Sehingga jika ada dua orang (kelompok) yang saling berusaha untuk membunuh yang lainnya atas dasar fanatisme atau untuk mendapatkan harta keduniaan dan berebut pangkat. Adapun orang yang membunuh untuk membela isterinya (keluarganya diancam), maka orang-orang tersebut tidak termasuk hadits di atas.
d.  Saksi Palsu
Imam An-Nawawi di dalam kitabnya Riyadhus Shalihinmencantumkan “Bab Larangan Memberikan Kesaksian Palsu.” Penulis menjelaskan bahwa kesaksian palsu adalah seseorang yang memberikan kesaksian suatu peristiwa yang ia ketahui, tetapi bertentangan dengan kenyataannya. Seseorang memberikan kesaksian sebuah kejadian dan ia tidak mengetahui kesaksiannya sesuai dengan fakta yang sebenarnya atau justru bertentangan dengan fakta yang sebenarnya. Seseorang mengetahui bahwa kejadian sebenarnya adalah seperti ini, tetapi ia memberikan kesaksian yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Ketiga macam bentuk persaksian ini hukumnya haram dan seseorang tidak boleh memberikan kesaksian kecuali sesuai dengan fakta yang ia ketahui dan dengan cara yang benar.
Dalam riwayat lain menyebutkan bahwa Nabi SAW. sangat memberi perhatian besar pada persoalan ini. Hal itu ditunjukan dengan sikap beliau yang sebelumnya duduk bersandar ketika mengucapkan dosa besar syirik dan durhaka kepada kedua orang tua, dan beliau duduk tegak ketika mengucapkan tentang perkataan dusta atau saksi palsu. Alasan perkara ini mendapat perhatian khusus adalah karena perkataan dusta atau kesaksian palsu sangat mudah terjadi pada manusia, serta sering diremehkan oleh kebanyakan orang. Adapun syirik dijauhi oleh hati seorang muslim, sedangkan durhaka kepada kedua orang tua tidak selaras dengan tabiat. Sementara kepalsuan itu ditunjang oleh berbagai faktor, seperti permusuhan, dengki dan lain-lain.(ti salin dari http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com/2011/03/makalah-hadits-tentang-dosa-dosa-besar.html)

Senin, 14 Mei 2012

Tek TV


JUMAT                                                                                                            IWAN
12 MEI 2012                                                                                                   HERU/IKSAN
17:00
                                      SEKITAR KITA                            IMET

PENYIAR_______________________/            PELESTARIAN NILAI-NILAI TRADISIONAL TERUS DILAKUKAN PARASENINAN, UNTUK MEMPERTAHANKAN  KARYA LELUHUR DI TENGAH MASYARAKAT.
VCR START____________________/              -------------------------------S.O.V---------------------------
CUE:LATIHAN TEATER                                   ---------------------------UPSOUND------------------------
SI: PALEMBANG, 12 MEI 2012                        BANYAK CARA YANG DI LAKUKAN PARA
TEATER TRADISIONAL BUTUH                     SENIMAM, MISALNYA MELALU KESENIAN
PERHATIAN                                                      TRADISIONAL SEPETI DUL MULUK DAN BANGSAWAN, SEPERTI YANG DI LAKUKAN TETER TRADISIONAN SUMATERA SELATAN.//. SETELAH BEBERAPA KALI TAMPIL DI PANGGUNG HIBURAN, TEATER SUMATERA SELATAN MAMPU MELIBATKAN UNIVERSITAS PGRI UNTUK TURUT SERTA MELESTARIKAN KESENIAN TERADISIONAL ITU.//.
                                                                            ----------------------SOUND BITTE------------------------
SI: ONE                                                               DALAM PERJALANANYA TETER
GENERASI MUDA                                             SUMATERA  SELATAN UNTUK MELESTARIKAN NILAI-NILAI TRADISIONAL TIDAK SELALU DALAM KONDISI YANG BAIK.//. DALAM PERJALANANYA KERAP KALI
                                                                            SELALU MENDAPATKAN PEREMASALAHAN SALAH SATUNYA DANA, YANG AKAN DI GUNAKAN UNTUK MENGIKUTI LOMBA
SI. JOHAR                                                          MAUPUN VESTIVAL TRADISIONAL KE
SENIMAN TEATER TRADISIONAL                 DAERAH-DAERAH YANG ADA DI SUMSEL.//.---
                                                                            ------------------- SOUND BITTE-----------------------
SI: ROSA                                                            SEHARUSNYA PEMERINTAH PEDULI DENGAN
KETUA KESENIAN                                           KESENIAN TRADISIONAL, KARENA INI
TEATER TRADISIONA  SUMSEL                    MERUPAKAN WARISAN LELUHUR YANG HARUS DI JAGA KELESTARIANYA, SEBAGAI WARISAN ANAK CUCU KITA NANTI.//. TIM LIPUTAN TVZ MELAPORKAN DARI PALEMBANG./////.
                                                                                       

Jumat, 11 Mei 2012

Sosok,,,,

Bukan harta yang aku tinggalkan
Dingin air dan udara menjadi sahabatnya setiap pagi, langkah dan geraknya selalu lebih dulu dari bola besar berwarna merah yang selalu menyinyari bola besar di mana mahluk tuhan berada, pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selalu di sikat habis dengan tanpa merasa lelah dan mengeluh.
Baryani namanya, ibu tiga anak  yang selalu bekerja keras tampa letih demi kebahagian ke-tiga anaknya yang saat ini masih bergelut dalam dunia pendidikan, semagat pantang menyerah yang ditunjukan mengingatkan ku dengan sosok pejuang wanita Indonesia Raden ajeng Kartini.
Baryanin namun Ia sering kali di panggil Sami, konon dulu saat Ia masih kecil selalu sakit-sakitan, pada saat itu kebanyakan orang menyakini nama itu tidak cocok untuk dirinya sehingga nama itu di gantinya dengan Sami, pangilan itu di berikan padanya sejak kecil.
Masa kecil yang selalu dalam keadaan kesusahan selalu ia jalani hingga sekarang, kesulitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup sudah kerap kali dijalaninya, dengan susah payah mengumpukan sedikit rezeki yang diberikan Allah Ia selalu bersukur dan menyisipkanya di kantong hitam itu, yang kerap kali di sebut keresek.
Keresek adalah kantong hitam,putih dsb, yang biasa bi sebut kenganyakan orang dengan sebutan kantong asoy yang biasanya digunakan ibu-ibu pedagang di pasar maupun toko.
Dengan mengumpulkan sedikit uang hasil bertani dan padagang sayur sekarang tabungan tersebut mampu menyekolahkan anak pertamanya hingga perguruan tingga sekaligus anak ke duanya, sedangkan anak ke titiganya si Sekolah Menegah Atas (SMA).
Bertani merupakan pekerjaan kartini 3 anak tersebut, tangan yang halus dan mulia itu kini telah menghasilkan sejarah baru bagi kehidupan di masa yang akan datang, kebahagian yang di rasa saat melihat ke dua anaknya pulang dari kota besar di mana ia belajar selalu terlihat, betapa angun dan mulianya sosok itu hingga tak bisa di bayangkan seindah apa kelak Ia di surga.
Berdagang merupakan pekerjaan sampingan yang selalu di lakukan setelah pulang dari sawah, berdagang hasil tani seperti, kacang panjang, kangung, cabe an lain sebagainya menjadi penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan keluarga
Kebutuhan yang selalu bertambah itu Ia tanggung bersama dengan suami tercinta saniya namanya. Sosok peria yang selalu diam dan tak banyak kata itu mengingatkan aku pada satu pepatah terkenal uyang pernag aku dengar “ Lebih baik diam dari pada bicara tanpa makna” nah itulah kata2 kata yang mewakili seluruh sifat Sania.
Banyak hal yang bisa kita contoh darinya, lembut,tegas dan selalu bersabar membuat ku bisa belajar dan memahami arti kehidupan, tanpa kesabaran segala sesuatu yang kita lerjakan tak akan bisa kita selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Tani merupakan kerjaan utamanya namin ahir-ahir ini lebih sering membuat rumah bisa di kara Arsitektur. “ Biasanya bertani namun ahir ahir ini sering bekerja di bangunan sebagai tukang bangunan ya memanfaatkan keterampilan yang di berikan sang pencipta” (dari bahasa jawa), tutur sanio.
Pembuat rumah merupakan pekerjaan yang Ia geluti semenjak dewasa, dengan hasil yang sedikit itu Ia Berikan kepada istrinya untuk menyekolahkan anaknya, tak banyak yang Ia harapkan dalam kehidupan ini, hanya ingin melihat anak-anaknya menjadi anak-anak yang berilmu dan tak pernah membantah kepada kedua orang tuanya sudah cukup baginya.
Hingga di saat perbincagan dengan ketiga anaknya Ia melontarkan kata- kata yang sangat luar biasa “ Bapak ora arek ninggalke bondo, tapi bapak arek nyekolahke kowe seng duwor kabeh ” Kurang lebih jika di artikan dalam bahasa Indonesia “ Bapak gank akan meninggalkan harta untuk kalian, tapi bapak akan menyekolahkan kalian setinggi mungkin”.






Selasa, 08 Mei 2012

Jenis Penyampean dalam pidato


 Pendahuluan
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam bergaul untuk menjalani kehidupan sosial, tanpa komunikasi seseorang tidak akan bisa di terima di dalam suatu masyarakat di mana Dia berada. Banyak cara yang bisa digunakan dalam komunikasi, baik komunikasi individu maupun komunikasi masa, dengan mengunakan media maupun tanpa media(langsung), semuanya bisa digunakan sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Kemampuan berkomunikasi seseorang berbeda, keterbiasaan dalam berkomunikasi menentukan kemahiran dalam berbicara di depan masa, baik dalam mempengaruhi, memberikan sugesti, mengajak dan hanya sekedar mengingatkan dalam suatu hal, kemampuan seperti ini yang seharusnya di miliki di masa ini.
Komunikasi yang sefatnya mengajak dan mempengaruhi seseorang baik kelompok maupun individu ini banyak caranya, misalnya Dakwah, Ceramah, Orasi, Pidato dan masih banyak bentuk-bentuk lainya, sehingga orang yang mampu berkomunikasi dengan baik di sebut dengan komunikator.
Pidato merupakan bentuk komunikasi masa yang mempunyai bermacam-macam cara dalam penyampaianya, dan tujuan untuk apa pidato itu di sampaikan, sehingga seseorang bisa memahami tentang apa yang kita sampaikan, sehingga apa yang kita sampaikan itu bisa di terima oleh masyarakat di mana kita berpidato.
Macam-macam pidato tersebut diantaranya, Impromptu, Manuskrip, Memoriter, Ekstemporan yang semuanya mempunyai kelebihan dan kekuranganya masing-masing.

 Definisi Pidato
Pidato adalah bentuk komunikasi  lisan yang memiliki unsur-unsur berupa intonasi, gerak-gerik dan mimik.[1] Teks pidat dipersiapkan oleh seseorang  yang   akan berpidato. Pokok-pokok atau bagian – bagian  pidato terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup.            Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik  atau umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

Tujuan Pidato
            Seseorang yang akan menyampaikan pidato terlebih dahulu harus menentukan tujuan  apa yang hendak dicapai. Berikut ini akan dibahas mengenai jenis pidato dilihat dari segi tujuan.
a)      Pidato Informatif.
           Pidato yang tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi agar orang banyak/khalayak mengetahui tentang sesuatu. Contoh: Pidato pada peringatan hari pendidikan, hari kemerdekaan, dan peringatan bulan bahasa.
b)      Pidato Pesuasif .
Pidato yang tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang lain agar mau menerima ajakan kita secara sukarela. Contoh: Pidato bertema kesehatan, kenakalan remaja,  dan narkoba.
c)      Pidato Rekreatif.
Pidato yang tujuan utamanya adalah menyenangkan atau menghibur orang lain.  
Namun, perlu diketahui bahwa dalam kenyataannya ketiga jenis pidato ini tidak dapat berdiri sendiri. Ketiga jenis pidato ini saling melengkapi satu sama lain. Pada dasarnya di dalam sebuah pidato ada penyampaian informasi, ajakan atau bujukan yang biasanya disampaikan menjelang akhir pidato, dan ada hiburan untuk orang lain agar pidato yang disampaikan tidak membosankan. Selain itu, perbedaan di antara ketiganya hanya terletak pada titik berat  tujuan pokok pidato.

Jenis-Jenis Pidato
Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan, ada empat macam pidato yaitu, Impromptu, Manuskrip, Memoriter, dan Ekstemporan.[2]
1 Impromptu (serta merta) : Pidato yang apabila Anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk menyampaikan pidato.
Keuntungan :
1)       Lebih mengungkapkan perasaan pembicara
2)       Gagasan datang secara spontan
3)       Memungkinkan Anda terus berpikir
Kerugian :
1)       Menimbulkan kesimpulan yang mentah
2)       Mengakibatkan penyampaian tidak lancar
3)       Gagasan yang disampaikan ngawur
4)       Demam panggung
2 Manuskrip : Pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku istilah ‘menyampaikan pidato’ tapi ‘membacakan pidato’. Manuskrip dibutuhkan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan nasional.
Keuntungan :
1)       Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
2)       Pernyataan dapat dihemat
3)       Kefasihan bicara dapat dicapai
4)       Tidak ngawur
5)       Manuskrip dapat diperbanyak
Kerugian :
1)       Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung pada mereka
2)       Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik
3)       Pembuatannya lebih lama
3 Memoriter : Pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata.
Keuntungan :
1)       Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
2)       Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian
Kerugian :
1)       Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih pada usaha untuk mengingat kata-kata
2)       Memerlukan banyak waktu
4 Ekstemporan : Pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok penunjang pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata. Biasanya seseorang yang menyampaikan pidato hanya dengan menggunakan catatan garis besar ini sudah sering tampil di depan khalayak.
Keuntungan :
1)       Komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik
2)       Pesan dapat fleksibel
Kerugian :
1)       Kemungkinan menyimpang dari garis besar
2)       Kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata
Sedangkan untuk bisa berpidato dengan baik dan efektif maka kita juga harus tampil dengan mengunakan dua bahasa yaitu bahasa verbal dan non verbal.[3] Bahasa verbal adalah bahasa atau kata-kata yang kita ucapkan segangkan non verbal adalah bahasa tubuh misalnya mimik muka, gerak tangan dan lain-lain.

Kesimpulan
Pidato adalah bentuk komunikasi  lisan yang memiliki unsur-unsur berupa intonasi, gerak-gerik dan mimik dalam penyampaianya, sehingga agar mampu berpidato dengan baik, seseorang harus belajar, kemampuan berpidato dengan baik akan mempunyai nilai tinggi dai dalam suatu masyarakat.
Berpidato untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka kita juga harus mengetahui terlebih dahulu tujuan kita saat akan berpidato, ada tiga tujuan pidato yang harus kita ketahui  yaitu Pidato Informatif, Pidato Pesuasif , Pidato Rekreatif.
Untuk mencapai tujuan-tujuan pidato tersebut maka kita juga di tuntuk mampu menyampaiakan pidato dengan baik dan maksimal, ada beberapa cara kita dalam penyampaian pidato yang bisa kita lakukan dianyaranya Impromptu, Manuskrip, Memoriter, Ekstemporan.

Saran
Dalam melakukan pidato kita haruslah menyiapkan diri kita baik itu dari materi yang ingin disampaikan, media apa yang akan digunakan dan juga kesiapan diri kita sendiri agar apa yang kita berikan atau kita sampaikan kepada audiens dapat diterima dengan baik dan apa yang di sampaikan dapat sesuai dengan tujuan yang ingin kita sampaikan.
Selain itu dalam berpidato kita harus memilih jenis pidato yang sesuai dengan kemampuan kita, agar dalam pemaparannya kita lebih menguasai apa yang ingin kita sampaikan. Akan tetapi, apa bila kita lebih manguasai kesemua jenis-jenis pidato itu maka akan manjadi nilai yang lebih untuk kita sendiri di dalam lingkungan masyarakat.






Daftar pustaka

Oseborne, John W.  2000. Kiat Berbicara Di Depan Umum Untuk Fksekutif. Bumi Aksara: Jakarta

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Retorika Modern; Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya









[2] . Jalaluddin Rakhmat. 2004. Retorika Modern; Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal.17-19
[3] . John W. Oseborne. 2000. Kiat berbicara di depan umum Untuk Fksekutif. Bumi Aksara: Jakarta, hal 45