عَنْ عَائِشَةَ. قَالَتْ:
تَزَوَّجَنِي رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِي شَوَّالَ. وَبَنَى بِي
فِي شَوَّالَ. فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ أَحْظَى
عِنْدَهُ مِنِّى ؟ قَالَ: وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخَلُ نِسَاءُهَا
فِي شَوَّالَ.(1423)
Hadits riwayatAisyah Radhiyallahu’anha,iaberkata:
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan menggauliku di
bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian beliau
selain aku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jika suami
melakukan malam pertama di bulan Syawal.”
(Shahih Muslim no:1423)
عَنْ جَابِرٍ ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رَأَى امْرَأَةً فَأَتَى امْرَأَتَهُ زَيْنَبَ وَهِيَ تَمْعَسُ مَنِيئَةً لَهَا
فَقَضَى حَاجَتَهُ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى أَصْحَابِهِ فَقَالَ :
“إِنَّ
الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُوْرَةِ شَيْطَانَ، وَتُدْبِرُ فِي صُوْرَةِ شَيْطَانَ،
فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمْ اِمْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ. فَإِنَّ ذٰلِكَ
يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ”. (1403)
Hadits riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu,
Bahwasanya; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat seorang wanita, lalu beliau
mendatangi isterinya, yaitu Zainab yang sedang menyamak kulit, guna melepaskan
rasa rindunya. Sesudah itu, beliau pergi menemui para sahabatnya, lalu beliau
bersabda: “Sesungguhnya wanita itu datang dalam bentuk setan (menggoda) dan
pergi dalam bentuk setan (menggoda). Maka bila kamu melihat seorang wanita,
datangilah isterimu, karena yang demikian itu dapat menentramkan gejolak di
hatinya
(Shahih Muslim no:1403)
عَنْ جَابِرٍ َقَالَ
َسَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ إِذَا أَحَدُكُمْ
أَعْجَبَتْهُ الْمَرْأَةُ فَوَقَعَتْ فِي نَفْسِهِ فَلْيَعْمِدْ إِلَى امْرَأَتِهِ
فَلْيُوَاقِعْهَا فَإِنَّ ذٰلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
Hadits riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu,
Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Apabila seorang tertarik
hatinya karena melihat melihat seorang perempuan dan perasaan itu masuk kedalam
hatinya, maka hendaklah dia sengaja pulang kepada isterinya dan dilepaskannya
syahwatnya kepada isterinya, karena yang demikian itu dapat menentramkan
gejolak di hatinya (keinginan kepada perempuan yang dilihatnya tadi).
وحدثنا يحيى بن أيوب وقتيبة بن سعيد وعلي بن حجر. قالوا: حدثنا إسماعيل بن
جعفر. أخبرني ربيعة عن محمد ابن يحيى بن حبان، عن ابن محيريز ؛ أنه قال:
دَخَلْتُ أَنَا وَأَبُوْ صُرْمَةَ عَلَى أَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ.
فَسَأَلَهُ أَبُوْ صَرْمَةَ فَقَالَ: يَا أَبَا سَعِيْدٍ ! هَلْ سَمِعْتَ رَسُوْلَ
اللهِ صلى الله عليه وسلم يَذْكُرُ الْعَزَلَ ؟ فَقَالَ: نَعَمْ. غَزَوْنَا مَعَ
رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم غَزْوَةَ بَنِى مُصْطَلَقٍ. فَسَبَيْنَا
كَرَائِمَ الْعَرَبِ. فَطَالَتْ عَلَيْناَ الْعُزْبَةُ وَرَغِبْنَا فِي
الْفِدَاءِ. فَأَرَدْنَا أَنْ نَسْتَمْتِعَ وَنَعْزِلَ. فَقُلْنَا: نَفْعَلُ
وَرَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بَيْنَ أَظْهَرِنَا لاَ نَسْأَلُهُ !
فَسَأَلْنَا رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: “لاَ عَلَيْكُمْ أَنْ
لاَتَفْعَلُوْا. مَا كَتَبَ اللهُ خَلْقَ نَسَمَةٍ هِيَ كَائِنَةٌ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ، إِلاَّ سَتَكُوْنُ”.
125 – (1438)
Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami berperang bersama
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam melawan Bani Musthaliq lalu kami
berhasil menawan beberapa wanita Arab yang cantik. Kami sudah lama tidak
berhubungan dengan istri, maka kami ingin sekali menebus mereka sehingga kami
dapat menikahi mereka secara mut`ah dan melakukan `azal (mengeluarkan sperma di
luar kemaluan istri untuk menghindari kehamilan). Kami berkata: Kami melakukan
demikian sedang Rasulullah berada di tengah-tengah kami tanpa kami tanyakan
tentang hal tersebut. Lalu kami tanyakan juga kepada beliau dan beliau
bersabda: Tidak apa-apa walaupun tidak kamu lakukan karena tidak ada satu jiwa
pun yang telah Allah tentukan untuk tercipta sampai hari kiamat kecuali pasti
akan terjadi
(Shahih Muslim No.1438-125)
وحدثنا محمد بن المثنى. حدثنا معاذ بن معاذ. حدثنا ابن عون عن محمد، عن
عبدالرحمن بن بشر الأنصاري. قال فرد الحديث حتى رده إلى أبي سعيد الخدري.
قَالَ:
ذُكِرَ الْعَزْلُ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ “وَمَا
ذَاكُمْ ؟” قَالُوْا: اَلرَّجُلُ تَكُوْنُ لَهُ الْمَرْأَةُ تَرْضَعُ فَيُصِيْبُ
مِنْهَا. وَيَكْرَهُ أَنْ تَحْمِلَ مِنْهُ. وَالرَّجُلُ تَكُوْنُ لَهُ اْلأَمَةُ
فَيُصِيْبُ مِنْهَا. وَيَكْرَهُ أَنْ تَحْمِلَ مِنْهُ. قَالَ: “فَلاَ عَلَيْكُمْ
أَنْ تَفْعَلُوْا ذَا كُمْ. فَإِنَّمَا هُوَ الْقَدْرُ”.
قَالَ ابْنُ عَوْنٍ: فَحَدَثْتُ بِهِ الْحَسَنَ فَقَالَ: وَاللهِ ! لَكَأَّنَ
هٰذَا زَجْرٌ.
131 – (1438)
Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Disebut orang tentang
‘azal didekat Nabi Shallallahu alaihi wassalam, lalu beliau bertanya: Apakah
‘azal itu? Mereka menjawab: Seorang lelaki mempunyai isteri yang sedang
menyusui anaknya lalu dia bersetubuh dengan isterinya itu, sedang dia tidak
suka kalau isterinya menjadi hamil karena itu. Dan seorang lelaki yang
mempunyai hamba sahaya lalu dia bersetubuh dengan dia sedang dia tidak suka
hamba sahayanya itu hamil karena itu. Nabi berkata: Tidak apa-apa walaupun kamu
tidak lakukan karena itu menurut qodar (ketentuan) Allah.
(Shahih Muslim No.1438-131)
حدثنا أحمد بن عبدالله بن يونس. حدثنا زهير. أخبرنا أبو الزبير عَنْ جَابِرٍ ؛
أَنَّ رَجُلاً أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: إِنَّ لِي
جَارِيَةً هِيَ خَادِمُنَا وَسَانِيَتُنَا. وَأَنَا أَطُوْفُ عَلَيْهَا وَأَنَا
أَكْرَهُ أَنْ تَحْمِلَ. فَقَالَ:
“اِعْزَلْ
عَنْهَا إِنْ شِئْتَ. فَإِنَّهُ سَيَأْتِيْهَا مَا قُدِرَ لَهَا” فَلَبِثَ
الرَّجُلُ. ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ: إِنَّ الْجَارِيَةَ قَدْ حَبَلَتْ.
فَقَالَ:”قَدْ أَخْبَرْتُكَ أَنَّهُ سَيَأْتِيْهَا مَا قُدِرَ لَهَا”.
134 – (1439)
Hadits riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Bahwa seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan berkata: Sesungguhnya
saya mempunyai seorang hamba sahaya perempuan, dialah yang melayani dan memberi
minum ternak kami. Saya ingin tidur dengan dia tetapi saya tidak menyukai kalau
dia hamil. Nabi berkata: Engkau boleh ‘azal kalau engkau mau, tetapi
sesungguhnya nanti akan terjadi juga apa yang ditakdirkan untuk perepmpuan itu.
Tiada lama kemudian laki-laki tadi datang kembali dan mengatakan bahwa
perempuan itu telah hamil. Nabi menjawab: Sesungguhnya aku telah menceritakan
kepada engkau bahwa nanti akan terjadi juga pada perempuan itu apa yang telah
ditakdirkan untukNya.
(Shahih Muslim No.1439-134)
حدثنا سعيد بن عمرو الأشعثي. حدثنا سفيان بن عيينة عن سعيد بن حسان، عن عروة
بن عياض، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللهِ، قَالَ: سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم فَقَالَ: إِنَّ عِنْدِي جَارِيَةً لِي. وَأَنَا أَعْزِلُ عَنْهَا.
فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
“إِنَّ
ذٰلِكَ لَنْ يَمْنَعَ شَيْئًا أَرَادَهُ اللهُ” قَالَ: فَجَاءَ الرَّجُلُ فَقَالَ:
يَا رَسُوْلَ اللهِ ! إِنَّ الْجَارِيَةَ الَّتِي كُنْتُ ذَكَرْتُهَا لَكَ
حَمَلَتْ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: “أَنَا عَبْدُ اللهِ
وَرَسُوْلُهُ”.
135 – (1439)
Hadits riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam katanya : Sesunguhnya
saya mempunyai seorang hamba sahaya perempuan dan saya melakukan ‘azal
kepadanya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalammenjawab: Sesungguhnya hal itu
tidak akan menghalangi sedikitpun yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian
laki-laki tadi datang lagi dan mengatakan : Ya Rasulullah! Sesungguhnya
perempuan yang saya sebutkan dahulu kepada Engkau, sekarang telah hamil.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Aku hamba Allah dan RasulNya.
(Shahih Muslim No.1439-135)
حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة وإسحاق بن إبراهيم (قال إسحاق: أخبرنا. وقال أبو
بكر: حدثنا سفيان) عن عمرو، عن عطاء، عَنْ جَابِرٍ. قَالَ: كُنَّا نَعْزِلُ
وَالْقُرْآنُ يَنْزِلُ. زَادَ إِسْحَاقُ: قَالَ سُفْيَانُ: لَوْ كَانَ شَيْئًا
يَنْهَى عَنْهُ، لَنَهَاناَ عَنْهُ الْقُرْآنُ.
136 – (1440)
Hadits riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami tetap melakukan
`azal di saat Alquran masih turun. Ishaq menambahkan: Sufyan berkata: Kalau ada
sesuatu yang terlarang pasti Alquran telah melarang hal tersebut
(Shahih Muslim No.1440-136)
وحدثنا خلف بن هشام. حدثنا مالك بن أنس. ح وحدثنا يحيى بن يحيى (واللفظ له).
قال: قرأت على مالك عن محمد بن عبدالرحمن بن نوفل، عن عروة، عن عائشة، عَنْ
جُدَامَةِ بِنْتِ وَهْبِ اْلأَسَدِيَّةِ ؛ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُوْلَ اللهِ صلى
الله عليه وسلم يَقُوْلُ:
“لَقَدْ
هَمَمْتُ أَنْ أَنْهَى عَنِ الْغِيْلَةِ. حَتَّى ذَكَرْتُ أَنَّ الرُّوْمَ
وَفاَرِسَ يَصْنَعُوْنَ ذٰلِكَ فَلاَ يَضُرُّ أَوْلاَدَهُمْ”. قَالَ مُسْلِمٌ:
وَأَمَّا خَلَفَ فَقَالَ: عَنْ جُذَامَةِ اْلأَسَدِيَّةِ. وَالصَّحِيْحُ مَا
قَالَهُ يَحْيَى: بِالدَّالِ.
140 – (1442)
Hadits riwayat Judamah binti Wahab Al Asadiyah Radhiyallahu’anha,
Bahwa ia mendengar
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sesungguhnya aku telah berniat
melarang ghilah (bercampur dengan wanita ketika dia masih menyusui anak) tetapi
kemudian aku teringat bahwa orang Romawi dan Persia melakukan hal itu dan tidak
membahayakan pada anak-anak mereka.
(Shahih Muslim No.1442-140)