Senin, 31 Januari 2011

tanggung jawab seksual


1.pada alat vital

"istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman" (qs. al-baqoroh : 223)

2. tidak pada anus

dari abu hurairah, Nabi bersabda " dilaknak orang yang bercampur dengan perempuan pada duburnya" (HR. ahmad dan abu daud) 

3.  tidak menolak


dari ibnu umar, Rasulullah bersabda " Allah melaknat wanita yang menunda-nunda, yaitu seorang istri ketika diajak suaminya ke tempat tidurnya, tetap ia berkata "nanti dulu" sahingga ia tertidur sendirian"

hadits diatas memberikan pengertian bahwa seorang istri tidak dibenarkan menolak ajakan suaminya untuk melakukan hubungan seksual walaupun untuk beberapa saat. kecuali karena terpaksa
  1. menyusui bayi yang tidak dapat di tunda
  2.  terganggu kesehatan atau sakit
  3. memasak yang tidak dapat ditinggal
  4. menolong orang lain yang dalam keadaan gawat
  5. akan melakukan shalat wajib,sedang waktu hampir habis
 4. menjaga kebersihan

"janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. bila mereka telah suci, maka campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mentukai orang-orang yang mensucikan diri"(QS.al baqoroh : 222)

maksud ayat di atas adalah ketika istri dalam keadaan tidak suci walaupun darah haidnya telah berhenti, suami istri tidak boleh melakukan hubungan seksual sebelum istri mandi janabat. ayat ini lebih jauh memberi pelajaran bahwa suami istri yang hendak melakukan hubungan seksual hendaknya menjaga kebersihan diri masing-masing, sehingga tercipta suasana segar dan penuh gairah.
untuk menjaga kebersihan dapat dilakukan hal-hal sbb :
  1. membersihkan mulut agar tidak berbau
  2. membersihkan badan dari keringat
  3. menggunakan wangi-wangian
  4. membersihkan tempat atau kamarnya sehingga rapi
  5. menata tempat yang menimbulkan kesan romantis

5.membangkitkan kehangatan

"Rasulullah melarang bersenggama sebelum di dahului permainan" (HR. khatib dari jabir)

hadits diatas menerangkan bahwa dalam berhubungan seksual, suami atau istri hendaklah lebih dulu melakukan hal-hal yang dapat merangsang birahi sehingga istri siap untuk di senggamai.
dalam keadaan siap semacam itu, istri akan memperoleh kenikmatan dan kepuasan, sehingga hubungan seksual tidak di pandang sebagai penderitaan melainkan puncak kenikmatan.

suami istri tidak bisa melakukan hubungan yang memuaskan bilamana salah satu pihak bersikap dingin. misalnya , kalau istri bersikap dingin maka suami tidak memperoleh kepuasan yang diharapkan. begitu juga bila suami dingin maka istri tidak mendapat kepuasan atau bisa juga merasakan sakit.

6. berdoa jika hendak melakukan hubungan seksual


Bila seorang menggauli isterinya janganlah segan untuk mengucapkan doa:

"bismillahi allohumma jannibnasyaitoo na wajannibisyaitoo na maa rozaqtana"

"Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau berikan rezeki bagiku (anak)." Sesungguhnya kalau seandainya Allah menganugerahkan bagi mereka anak maka anak tersebut tidak akan diganggu setan sama sekali. (HR. Bukhari)

7. berwudhu bila hendak mengulangi

"bila seorang diantara kamu bersenggama dengan istrinya, kemudian ingin mengulanginya, hendaklah ia berwudhu. karena dengan itu akan lebih giat melakukannya" (HR. muslim)

8. tidak menyakiti

" dari abu said al khudri .r.a, Rasulullah bersabda "binatang buas itu haram" ibnu lah'iah berkata " maksudnya ialah berbangga-bangga dengan hubungan seksual"( HR.ahmad, ya'la dan baihaqi)

ada beberapa suami yang mempunyai peyimpangan seks sehingga ia merasa puas jika dalam berhubungan dengan istrinya melakukan hal-hal kekerasan.
misal, menggigit, menempeleng, memukul, mencakar dan melakukan penganiayaan lainnya

9. berwudhu setelah melakukan hubungan seksual bila hendak tidur

dari aisyah r.a ,"Rasulullah SAW bila hendak makan atau tidur, padahal dalam keadaan junub, biasanya mencuci kemaluannya dan wudhu seperti wudhu untuk shalat" (HR.bukhari dan muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar