Rabu, 16 November 2011

INFORMASI DAN RELEVANSINYA DENGAN KEPENTINGAN DAKWAH



Pendahuluan.

Perkembangan dunia Islam sangat di pengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kecangihan alat- alat Informasi menuntut  para pejuang Islam untuk mampu menguasai dan mengunakanya dalam Jihad. Kemampuan untuk mendapatkan informasi terbaru dalam dunia Islam sangat penting untuk mencapai kemajuan dalam dakwah.
Berdakwah adalah amal mahruf nahi munkar yang maksudnya mengajak menjalankan kebaikan dan memerangi(meninggalkan) kejahatan, Informasi atau pesan sangat penting bagi keberhasilan Dakwah, kecocokan,ketepatan dan kemampuan mendapatkan informasi terbaru sangat di butuhkan dalam hal ini, sehingga semua audiens tidak mengalami kebosanan dengan apa yang akan kita sampaikan dalam dakwah, dan audiens pun mendapatkan ilmu pemahaman yang baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya, sehingga audiens merasa berkesan dengan dakwah kita.
Sehingga bisa di pastikan bahwasanya informasi sanggat penting untuk menunjang keberhasilan dakwah kita di dalam masyarakat, sesuai yang kita harapkan sebelum kita melakukan dakwah, sehingga tidak mengecewakan pemberi Informasi dan penerima Informasi.


I.        Pembahasan.

A.    Pengertian Informasi.

Informasi mengandung makna penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu.Informasi adalah kumpulan data atau fakta yang telah di proses atau di olah oleh penerima asehingga menjadi pengetahuan baru baginya.[1]
Secara umum Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Sedangkan para ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut:[2]
a)      Gordon B. Davis, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
b)      Burch dan Strater,  Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
c)      George R. Terry, Ph. D. Informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
d)     Lucas Informasi adalah suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak yang fungsinya untuk mengurangi ketidak pastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan.[3]
Dari semua definisi yang diberikan di atas dapat di simpulkan bahwasnya Informsai adalah sekumpulan data yang telah di proses dalam format tertentu dan memberikan atri pada penerima.
Untuk memperoleh Informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut Informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan Informasi yang diperlukan.
B.     Penting dan tidaknya Informasi.
Informasi juga mempunyai dua sifat yang bertentangan yaitu penting dan tidak penting maksutnya informasi bernilai penting jika informasi yang kita sampaikan di cari, dibutuhkan masyarakat, sedangkan informasi yang tidak penting adalah informasi yang kita sampaikan sudah tidak dibutuhkan masyarakat.
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek  yaitu:
a)      Tujuan si penerima.
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
b)      Ketelitian penyampaian dan pengolahan data.
Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
c)      Waktu.
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
d)     Ruang dan tempat.
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
e)      Bentuk.
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
f)       Semantik.
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.

C.    Metode penyampean Informasi.
Informasi sanggat dibutuhkan di dalam suatu masyarakat baik pedesaan maupun perkotaan, adapun cara penyampean informasi adalah sebagai berikut:
Metode penyampean informasi terdiri dari:[4]
a)      Komunikasi langsung
Komunikasiu langsung adalah komunikasi melalui tatap muka yang meliputi  komunikasi antar personal dan komunikasi kelompok.
Contohnya:
a)      Pidato.
b)      Khutbah.
c)      Ceramah.
d)     Musyawarah.
e)      Diskusi dll.
b)      Komunikasi taklagsung.
Komunikasi tak langsung adalam komunikasi yang mengunakan media baik cetak maupun elektronik.
 Mengunakan media cetak maupun elektronik contohnya:
Contohnya:
a)      Telepon.
b)      Radio.
c)      Televisi.
d)     Surat kabar.
e)      Majalah.
f)       Pamlet.
g)      Sepanduk.
h)      Mading dll.

D.    Informasi dan relevansinya dengan kepentingan dakwah.
Untuk memudahkan pembahasan maka mari kita ketahui dari masing-masing definisi terlebih dahulu. Adapun informasi bisa kita definisikan sebagai kabar, berita maupun pesan,  Relefansi adalah hubungan, kaitanya, sedangkan dakwah adalah mengajak, menyeru dan mempengaruhi masyarakan tuntuk menjalankan kebaikan dan meninggalkan kejahatan.
Jadi Sangat jelas sekali hubungan antara informasi dengan kepentingan dakwah, untuk mendapatkan keberhasilan dakwah maka kita juga harus tau informasi  atau kejadian apa yang terjadi di dalam masyarakat yang akan kita dakwahi maka kita bisa tau materi dakwah apa yang akan kita sampaikan dalam dakwah nanti.
Karena jika Informasi yang kita sampaikan sesuai kebutuhan audiens keadaan sosial,   situasi, kondisi dan tingkat kemampuan pemahamam audien  atau  penerima informasi  maka informasi yang kita sampaikan akan mudah di terima.[5] Dan kita juga harus tau  informasi yang terbaru sangat penting untuk keberhasilan dakwah sehingga audien tidak merasa bosan dengan informasi yang kita sampaikan.
Selain itu dakwah juga merupakan salah satu media penyebarluasan informasi secara langsung dan tidak langsung, di dalam suatu masyarakat pedesaan maupun perkotaan, namun dalam hal ini lebih bersifat khusus dalam hal-hal keagamaan, bukan bersifat umum.

II.        Kesimpulan.
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Adapun cara untuk menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan cara langsung dan cara tidak langsung, kedua cara ini dapat di gunakan sesuai kondisi yang akan di tempuh dalam penyampaian informasi tersebut.
Informasi merupakan faktor pendukung keberhasilan dakwah karena tanpa adanya informasi seorang dai tidak mengetahui kondisi seorang mad`u apa yang akan di dakwahinya sehingga dakwahnya tidak bisa di pahami mad`u, Adapun dakwah adalah salah satu metode penyampean informasi kepada masyarakat, namun informasi yang di sampaikan adalan informasi yang bersifat kusus yaitu informasi yang bersifat keagamaan bukan yang bersifat umum.















III.        Daftar Pustaka.
Hamalik, Oeman, 1993, Pengelolaan sistem Informasi, Bandung: Trigenda Karya
M. Musrin,1996,  DIKTAT Ilmu Dakwah,Palembang
Trimo,Suejono, 1987, Dari Dokumentasi Ke Sistem Informasi Manajemen, Bandung: CV Remadja Karya
http://blog.re.or.id/definisi-informasi-2.htm,( Di akses pada pukul 06:24 WIB, pada tanggal 12 November 2011)


[1] . DR. Oeman Hamalik, 1993, Pengelolaan sistem Inormasi, bandung: Trigenda Karya, hal 85
[3].  Soejono Trimo, 1987, dari dokumentasi ke sistem informasi manajemen, bandung: CV Remadja Karya, Hal 2
[4]. Ibid, hamalik hal 82
[5] . M. Musrin,1996,  DIKTAT Ilmu Dakwah,Palembang, hal 58

1 komentar: