BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah merupakan sebuah risalah universal, dakwah kepada manusia secara
keseluruhan dan sebagai rahmat bagi setiap hamba Allah, Arab maupun non Arab,
setiap negeri Allah Barat maupun Timur dan semua warna kulit. [1]
Setiap kali mendengar
kata dakwah yang terlintas disebagian orang adalah aktivitas penyampaian ajaran
Islam yang hanya sebatas dengan lisan misalnya ceramah dan khutbah. Hal itu
tidak bisa dipungkiri walaupun pada dasarnya dakwah dapat disampaikan dalam bentuk atau
metode lain yaitu dakwah bil Hal (perbuatan) dan bil qolam (tulisan).
Dakwah dengan perbuatan
lebih menekankan pada kegiatan aksi misalnya bakti sosial dan pelaksanaan program kerja di masyarakat. Sedangkan
dakwah dengan metode tulisan
diantaranya dengan menerbitkan majalah, buku, koran, bulletin dan lain
sebagainya. Dakwah bil qolam merupakan salah satu metode dakwah yang harus
diketahui oleh da`i di zaman sekarang ini, agar dakwah yang disampaikan bisa
dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Pada dasarnya dakwah
merupakan tugas pokok para Rosul mereka diutus untuk berdakwah kepada kaumnya
agar mereka beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya seperti yang
digariskan dalam syariat yang dibawanya.[2]
Kemudian setelah Rosul tiada maka berdakwah
menjadi tanggung jawab setiap ummatnya, sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran
surat Al-Imran:104.
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôt
n<Î)
Îösø:$# tbrããBù'tur
Å$rã÷èpRùQ$$Î/
tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3YßJø9$#
4
y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$#
ÇÊÉÍÈ
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar merekalah orang-orang yang beruntung.[3]
Dakwah
merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Seorang da`i sudah tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai dalam
dakwahnya, agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam dakwahnya, da`i
harus mengorganisasi komponen-komponen dakwah secara baik dan tepat.[4]
Dakwah bil qolam merupakan metode dakwah yang
tepat digunakan di era moderen seperti sekarang ini mengingat perkembangan
media cetak sangat pesat. Metode dakwah bil qolam sagat baik digunakan karena
dengan berdakwah mengunakan metode tulisan pesan dakwah yang disampaikan bisa
dinikmati seluruh kalangan masyarakat dengan waktu yang singkat.
Dakwah bil qolam mempunyai beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan dakwah bil lisan,
dengan tulisan, surat kabar, majalah dan media cetak lainya pesan-pesan dakwah
yang disampaikan dapat dikaji ulang dan dipelajari serta disimpan untuk dibaca
kembali setiap saat.[5]
Majalah
merupakan salah satu jenis media cetak yang bisa
dimanfaatkan untuk menyampaikan
pesan dakwah.
Majalah sebagai media dakwah lebih efektif dan efisien untuk mengisi wacana
religi keseharian, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu
secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja objek dakwah dapat
menikmati sajian dakwah bil
qolam.[6]
Dalam dakwah bil qolam diperlukan kepandaian da`i
khususnya
dalam hal menulis. Penyampaian
dakwah mengunakan media cetak, da`i harus menyadari bahwa dakwah mengunakan
media cetak ini tidak sama dengan dakwah di mimbar (bil lisan), dakwah mengunakan tulisan (bil qalam) da`i harus mampu mengemas pesan dakwah sesingkat dan
sejelas mungkin agar mudah dipahami pembaca.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas tulisan diantaranya bahasa,
jenis huruf, format, media, dan tentu saja penulis serta isinya. Tulisan yang
terpublikasi bisa dalam bentuk tulisan ilmiah, tulisan lepas, sastra, cerpen
dan berita.[7]
LPM Ukhuwah adalah salah satu Unit
Kegiatan Mahasiswa Kampus (UKMK) yang ada di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Raden Fatah Palembang yang berkiprah dibidang tulis menulis (pers), ada beberapa produk yang
dihasilkan dalam kegiatan pers
diantaranya Majalah Ukhuwah, Koran LIMAS, Bulletin Musi, dan Bulletin Tinta.
Majalah berdasarkan kamus besar bahasa
Indonesia adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui konsumen pembaca, dan menurut kala
penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dll.
Majalah Ukuwah adalah majalah yang
terbit satu tahun sekali sebagai produk wajib LPM Ukhuwah, dalam Majalah
Ukhuwah terdapat beberapa Rubrik
diantaranya Laporan Utama, Wawancara Kusus, Profil, Kontak Alumni,
Kolom, Cerpen, Artikel, Opini, Institusiana, Science, Syiar,
Resensi, Laporan Kusus, Lingkungan, Pentas, Laporan Daerah, Budaya, Laporan
Perjalanan, Puisi dan Anekdot.
Adapun rubrik yang dijadikan sumber
penelitian ini adalah rubrik syiar, rubrik syiar merupakan rubrik dakwah yang
ditulis oleh seseorang yang diminta oleh tim Redaksi Ukhuwah yang sebelumnya
disetujui saat rapat proyeksi Majalah Ukhuwah.
Dengan memanfaatkan rubrik syiar dalam Majalah
Ukhuwah, LPM Ukhuwah berusaha menyampaikan pesan dakwah kepada seluruh lapisan
masyarakat khususnya mahasiswa yang ada di IAIN Raden Fatah Palembang.
Penyampaian pesan dakwah dalam rubrik
syiar pada Majalah Ukhuwah ini termasuk dalam bentuk dakwah bil qolam. Contoh kalimat dalam rubrik siyar Majalah Ukhuwah edisi 21,22, dan 23
yang mengandung nilai dakwah adalah:
Edisi 21 tahun 2009 dengan judul Pendidikan Dakwah Dalam Mengatasi Masalah Di
Era Global, salah satunya terdapat dalam kalimat “Agama yang disampaikan
melalui pendidikan dan dakwah akan memberikan pandangan tentang dasar-dasar
kehidupan yang baik nilai-nilai luhur
serta tujuan hidup manusia yakni beribadah dalam arti yang seluas-luasnya”.
Dalam kalimat ini menunjukan adanya nilai syariah, karena adanya nasehat
untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Edisi 22 tahun 2010, judul Konsep Harta Menurut Islam, pada kalimat “ Setiap hukum syara tidak lepas dari pada hak Allah SWT, yaitu dari
aspek pengadilan, dan sesungguhnya hak Allah SWT terhadap hamba-Nya dan tidak
mensekutukan-Nya dengan yang lain. Mengabdikan diri kepada-Nya adalah dengan
melakukan perintah-Nya dengan mutlak.” Kalimat ini mengandung pesan akidah
karena didalamnya memberikan pelajaran untuk mengabdi
dan beribadah kepada Allah semata.
Dan pada Edisi 23 tahun 2011, berjudul
Orang Mukmin Harus Idialis. Terdapat pada kalimat “Maka secara idal pula kita harus
berfikir untuk melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Karena memang yang dicari adalah
ridho Allah dan surga-Nya
sebagai “barang” ideal yang mahal di sisi Allah SWT”. Dalam kalimat ini juga dapat
dikategorikan sebagai pesan
akidah.
Dari urain di atas penulis merasa penting untuk mengetahui lebih mendalam
pesan dakwah dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah. Maka
penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul.“ Nilai-Nilai Dakwah Yang Terkandung Dalam Majalah
Ukhuwah ( Analisis Isi Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah
Palembang Edisi XXI, XXII dan XXIII ).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.
Apa saja nilai dakwah
yang terkandung dalam rubrik syiar Majalah
Ukhuwah edisi XXI, XXII,
dan XXIII?
2.
Apa
nilai dakwah yang dominan dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi
XXI, XXII,
dan XXIII?
3.
Bagaimana
esensi dakwah dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII, dan XXIII?
C.
Batasan Masalah
Adapun dalam penelitian ini dibatasi pada Rubrik Syiar
Majalah Ukhuwah edisi XXI tahun 2009, XXII Tahun 2010, dan XXIII Tahun
2011. Fokus kajian dalam analisis isi
adalah nilai (pesan) yang disampaikan dalam rubrik syiar. Bukan pada da`i, efek
atau respon pembaca.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
a)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai
dakwah yang terkandung dalam rubrik syiar dalam Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII
dan XXIII.
b)
Untuk
mengetahui nilai dakwah yang dominan dalam rubrik syiar Majalah Ukhuwah edisi
XXI, XXII, dan XXIII.
c)
Untuk
mengetahui esensi dakwah dalam Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah edisi XXI, XXII,
dan XXIII.
2.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan
penelitian ini adalah :
a.
Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan
berharga sebagai informasi ilmiah
terhadap Ilmu Komunikasi dan Dakwah.
b. Secara Praktis
Penelitian ini
diharapkan dapat berguna bagi semua kalangan baik, da`i, Masyarakat, Mahasiswa
dan Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi terkusus untuk penulis.
E. Tinjauan Pustaka
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan telah
ada beberapa buku yang membahas mengenai analisis isi, salah satunya buku yang
ditulis oleh Drs. Jalaludin Rakhmat, M.SC dengan judul Metodologi Penelitian
Komunikasi (Dilengkapi contoh analisis statistik), yang menjelaskan bahwasannya
analisis isi dapat digunakan untuk mengetahui pesan komunikasi yang disampaikan
melalui Surat Kabar, Buku, Puisi, Lagu, Cerita Rakyat,
Lukisan, Pidato, Surat, Peraturan, Undang-Undang, Musik, Teater. Adapun
penelitian dalam bentuk skripsi diantaranya:
1.
Dwi
Novari Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (2005) dengan judul skripsi “Aktivasi
Mahasiswa Dalam Lembaga Pers Mahasiswa Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang dan
Hubunganya dengan Prestasi dalam Studi” adapun pokok kajianya mengenai realita
mahasiswa yang aktif dalam Lembaga Mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang
mempunyai prestasi belajar yang baik.
2.
Ropiko Mahasiswa Fakultas Dakwah (2006) dengan
judul skripsi “Pelaporan Mendalam Pada Laporan Utama Majalah Ukhuwah IAIN Raden
Fatah Palembang”. adapun pokok pembahasan pada laporan mendalam yang disampaikan pada Laporan Utama Majalah
Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang dari (edisi 8 tahun 1998 - edisi 17 tahun
2005).
3.
Sirojudin Mahasiswa Fakultas Dakwah (2007)
dengan judul skripsi “ Peranan Lembaga Pers Mahasiswa Ukhuwah Dalam Membentuk Output Jurnalis Islami” dengan topik
pembahasan pada pola menejemen, kaderisasi dan kiprah output sumber daya manusia yang dihasilkan LPM Ukhuwah.
Jika dari hasil penelusuran penulis
terhadap karya ilmiah terdahulu, tidak di temukan kesamaan penelitian dengan
judul: “Nilai-Nilai Dakwah Yang Terkandung Dalam Majalah Ukhuwah ( Analisis Isi
Rubrik Syiar Majalah Ukhuwah LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang Edisi XXI,
XXII dan XXIII )”.
F. Kerangka Teori
Dalam penelitian yang berjudul “ Nilai-Nilai
Dakwah Yang Terkandung Dalam Majalah Ukhuwah (Analisis Isi Rubrik Syiar Majalah
Ukhuwah LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang Edisi XXI, XXII dan XXIII) ” ini perlu diketahui beberapa hal yaitu.
A. Nilai
Nilai dalam kamus bahasa Indonesia berarti taksiran,
harga, angka, atau sifat-sifat yang penting, berguna bagi
manusia.[8] Sedangkan menurut istilah
keagamaan, nilai adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh
warga masyarakat pada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang
bersifat suci, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan masyarakat
yang bersangkutan.[9]
Menurut Muhammad Sulthon, sebagaimana yang dikutip oleh
Nurseri nilai (value) adalah pandangan tertentu yang
berkaitan dengan apa yang penting dan yang tidak penting.[10]
Al-Quran
dipercaya memuat nilai-nilai tinggi yang ditetapkan oleh Allah Swt dan merupakan
nilai-nilai resmi dari-Nya.[11]
Adapun sumber-sumber nilai yaitu:
1.
Nilai
Ilahi, yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunah.
B.
Dakwah
Dakwah
ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa
Arab, yaitu da`a, yad`u, da`watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil.
Dakwah juga dapat diartikan proses penyampaian (tabligh) atas
pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar
orang lain memenuhi ajakan tersebut.[13]
Dakwah menurut Menurut
Prof. Thoha Yahya Umar, dakwah ialah
mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah
Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed. Sebagaimana yang dikutip
Samsul Munir Amin, dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan
baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam usaha memepengaruhi orang lain baik secara
individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian,
kesadaran, sikap, penghayatan, serta pengalaman terhadap, ajaran agama sebagai message
yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.[14]
Pesan adalah
sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.[15]
Menurut Onong Pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator.[16]
Adapun pesan dakwah dalam ilmu komunikasi adalah massage (Pesan), yaitu
simbol-simbol, dalam bahasa arab, pesan dakwah disebut maudli` al-da`wah.[17]
Pesan dakwah adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh
da`i kepada sasaran dakwah baik individu maupun kelompok masyarakat, pesan
tersebut meliputi semua aspek ajaran Islam secara “kaffah” tidak prsial
atau sepotong-potong yang termaktup dalam Al-Quran dan As-Sunah serta mencakup
seluruh kultur atau peradaban Islam yang merupakan hasil Ijtihad dan
realisasinya dalam sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, hukum, sosial, pendidikan,
dan sistem sistem kemasyarakatan lainya.[18]
Berdasarkan temanya, pesan dakwah tidak
berbeda dengan pokok-pokok ajaran Islam. Banyak klasifikasi yang diajukan para
ulama dalam memetakan Islam. Endang Syarifudin Anshari (1997:71) yang dikutip oleh Ali Aziz, membagi pokok-pokok ajaran Islam sebagai berikut:[19]
a)
Akidah, yang meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepada
malaikat Allah, Iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rosul-rosul Allah,
dan Iman kepada qada dan qadar.
b)
Syariah,
meliputi ibadah dalam arti khas (thararah, sholat, as-saum, zakat, haji),
dan muamalah dalam arti luas (Al-qanum al shoum/ hukum perdata dan al-qanum
al-`am/ hukum publik).
c)
Akhlak
yang meliputi akhlak kepada al- khalik dan makhluq (manusia dan
non manusia).
Adapun karakter pesan dakwah yaitu. Orisinal dari Allah
SWT., mudah, lengkap, seimbang, universal, masuk akal, dan membawa kebaikan.[20]
Abd al-Karim
Zaidan sebagai mana yang dikutip Prof. Dr.Moh. Ali Aziz, M.Ag juga mengemukakan
lima karakteristik pesan dakwah, yaitu:[21]
1.
Berasal dari Allah (annabu
min`indilah);
2.
Mencakup bidang
kehidupan (al-syumul);
3.
Umum untuk semua
manusia (al-`umum);
4.
Ada balasan setiap
tindakan (al-jaza` fi al-Isalm); dan
5.
Seimbang antara idealitas
dan realitas (al-mitsaliyyah wa al-waqi`iyah)
Pesan
dakwah yang memenuhi karakter di atas dapat semakin meneguhkan keimanan seorang
muslim, dan orang diluar Islam pun
mengagumi butir-butir ajaran Islam. Dakwah adalah upaya untuk “menurunkan” dan
menjadikan nilai-nilai Al-Quran agar membudaya dalam kehidupan masyarakat.[22] Dalam
penelitian ini yang dimaksud penulis dengan nilai dakwah yaitu, nilai akidah, syariah dan akhlak.
Dakwah bil qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan
keahlian menulis disurat kabar, majalah, buku, maupun internet. Jangkauan yang
dapat dicapai oleh dakwah bil qalam
ini lebih luas dari pada
melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan
waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja objek dakwah
dapat menikmati sajian dakwah ini.[23]
Dakwah bil qolam merupakan dakwah yang pada dasarnya sudah ada sejak masa
Nabi Muhammad SAW, ketika Islam datang tulis-menulis dan pembelajarannya serta
ilmu pengetahuan mendapatkan perhatian tinggi.[24]
Ada beberapa model penulisan dalam dakwah bil qolam, yaitu penulisan model
pemecahan masalah (artikel, buku, makalah), penulisan model hiburan (novel,
cerita pendek, anekdot), dan penulisan model kesusastraan( puisi, sajak,syair
pantun).[25]
Adapun karakteristik tulisan (Artikel)
dakwah sebagai berikut.[26]
1. Ditulis dengan bahasa
yang baik, tegas dan lugas
Baik maksudnya, dalam sebuah
tulisan dakwah tidak diperkenankan dengan mengunakan bahasa vulgar. Tegas yang
dimaksud adalah dalam tulisanya tidak menimbulkan makna yang samar, ambigu,
meragukan sehingga menyesatkan pembaca.
2. Berisi ajakan
kepada nilai-nilai kebenaran
Dakwah
taklain adalah mengajak kepada kebenaran, kebenaran yang dimaksud tidak hanya
pada batasan nilai-nilai agama secara simbolis, misalnya ajakan untuk shalat.
Namun ajakan yang dimaksud adalah untuk melaksanakan amal makruf nahi mungkar.
3.
Berisi sanggahan atau memperluas informasi
Selain
memperluas informasi mengenai ajaran Islam, tulisan dakwah juga berfugsi
sebagai sanggahan maupun untuk memberikan argumen-argumen yang kuat untuk
membantah tuduhan-tuduhan musuh Islam.
C.
Analisis isi
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam
media masa.
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan
dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang.[27]
Analisis isi adalah suatu teknik untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat
ditiru (repicable) dan sahih, dengan memperhatikan konteksnya.[28]
Metode analisis isi pada
dasarnya merupakan suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah
pesan, atau suatu alat untuk
mengofserfasi dan menganalisis isi prilaku komunikasi yang terbuka dari
komunikator yang dipilih (Budd, 1967:2).[29] Analisis
isi kualitatif pada umumnya hanya dapat digunakan untuk membedakan muatan teks
komunikasi yang bersifat manifest (nyata).[30]
Sedangkan menurut Berelson
(1952) yang kemudian dikutip oleh Kerlinger (1986), analisis isi adalah metode
untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan
kuantitatif terhadap pesan yang tampak.[31]
1. Prinsip sistematis oleh Berelson
diartikan, bahwa ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis,
peneliti harus meneliti keseluruhan isi yang akan diteliti.
2. Prinsip objektif yaitu hasil
penelitian tergantung pada prosedur penelitian, bukan pada orang lain.
3. Kuantitatif diartikan dengan
mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai
jenis isi yang didefinisikan.
4. Sementara isi yang nyata,
maksudnya yang diteliti dan dianalisis hanyalah isi yang tersurat, yang tampak,
bukan yang dirahasiakan oleh peneliti.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua
bentuk komunikasi: Surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan,
pidato, surat, peraturan Undang-Undang, musik, theater, dan sebagainya.
Pengunaan analisis isi
mempunyai beberapa manfaat atau tujuan. Menurut Mc Quail dalam bukunya Mass Communication
Theori (2000:305),mengatakan bahwa tujuan dilakukan analisis terhadap isi
pesan komunikasi adalah:
a.
Mendeskripsikan dan memuat perbandingan
terhadap isi media.
b.
Membuat perbandingan antara isi media
dan realitas sosial
c.
Isi media merupakan refleksi dari
nilai-nilai sosial dan budaya serta sistem kepercayaan masyarakat.
d.
Menegtahui fungsi dan efek media.
Dalam
penelitian terhadap rubrik syiar ini, analisis isi kualitatif adalah metode
yang penulis gunakan. Analisis isi kualitatif memfokuskan resetnya pada isi
komunikasi tersirat (latent).[32]
F. Metodologi
Penelitian
1. Jenis
penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian teks media yang membahas tentang isi media dengan megunakan
analisis isi kualitatif. Penelitian ini merujuk pada Rubrik Syiar Majalah
Ukhuwah edisi 21 tahun 2009 sampai dangan edisi
23 tahun 2011.
2. Jenis
dan Sumber Data
a.
Jenis
Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif.
Data kualitatif yang digambarkan dalam bentuk konsep atau kata-kata yang
digunakan untuk mengetahui isi rubrik syiar.
b.
Sumber
Data
Penelitian ini mengunakan sumber data yang mencakup:
1.
Sumber data primer adalah data yang
bersumber dari Majalah
Ukhuwah rubrik syiar edisi 21 tahun
2009, 22
tahun 2010 dan 23 tahun 2011 yang terdapat pada halaman 44 - 46 pada edisi 21,
halaman 46 - 47 edisi
22 dan pada edisi 23
pada halaman 46-47.
2.
Sumber
data
sekunder yaitu data yang bersumber dari buku-buku
yang berkaitan dengan komunikasi, jurnalistik, dakwah, dan lainya yang ada
hubungannya dengan penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dengan mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan masalah-masalah yang akan diteliti berupa catatan, buku, surat kabar dan
data penunjang lainya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian, serta
data yang bersumber dari Majalah Ukhuwah.
4. Teknik
Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber yang dikumpulkan. Analisis data merupakan
salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian, sehingga kegiatan menganalisi
data berkaitan dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelumnya.
Dalam penelitian ini analisis data mengunakan analisis isi
kualitatif. Teknik analisi kualitatif adalah penguraian data-data yang besar
menjadi terperinci.[33]
Putranto mengatakan bahwa pendekatan analisis isi mengedepankan penyajian data
secara struktural serta memberikan gambaran secara terperinci tentang objek
penelitian berupa pesan komunikasi.[34]
Penelitian dengan teknik analisis isi adalah mendeskripsikan
karakteristik pesan yang ada dalam ranah publik dengan perantara teks.[35]
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan ditunjang
tabulasi sederhana dengan menganalisis pesan yang tidak tampak pada rubrik “Syiar”.
Artinya penulis menyajikan seluruh pokok-pokok masalah secara
tegas dan sejelas-jelasnya, kemudian diuraikan secara sistematis sehingga dapat
ditarik kesimpulan yang jelas sehingga mudah untuk dipahami.
G. Sistematika Pembahasan
Hasil penelitian ini disajikan dalam
bentuk laporan yang bersifat deskriptif yang terdiri dari beberapa bab, dengan
sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB
I : Menguraikan pendahuluan dari tulisan
yang mengantarkan kepada pokok permasalahan dalam skripsi ini berisikan latar
belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah tujuan dan kegunaan penelitian,
tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika
pembahasan.
BAB
II : Tinjauan umum tentang dakwah, definisi dakwah bil qolam,
dan kontribusi Majalah Ukhuwah dalam kegiatan dakwah.
BAB
III : Gambaran wilayah penelitian, struktur kepengurusan,
Majalah Ukhuwah.
BAB IV : Menguraikan
analisis isi rubrik syiar Majalah Ukhuwah mengenai analisis pesan dakwah, pesan
yang dominan dan esensi dakwah yang terkandung dalam Majalah Ukhuwah.
BAB
V :
BAB ini
merupakan bagian penutup dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan dan
saran-saran.
[2] . Alwisral
Imam Zaidallah, Strategi Dakwah dalam
membentuk Da`i dan khatip profesional, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 9.
[9].
Nurseri, Filsafat Dakwah Teori dan Praktik, (Palembang:P3RF, 2005), h.
221.
[11]. Sapurta, Pengantar Ilmu dakwah, ( Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada, 2001), h. 141.
[12]. Ahmadi,
MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 203.
[16]. Onong Uchjana
Efendi, Ilmu
komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung, PT
REMAJA ROSDAKARYA,2009),
h.18.
[20]. Ibid,
h. 342.
[22].
Saputra, op. Cit., h. 141.
[25].
Ali Aziz, Op Cit., h. 375.
[27] . Jalaludin Rahmad, Metode
Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995 ), h. 89.
[28]. Burhan
Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2001), h. 231.
[33].
Lexy. J. Mole, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, tth), h. 5.
[34]. Agus Putranto, dkk,. Metode Penelitian Komunikasi
Teori & Aplikasi, (Yogyakarta: Ginrayali Press, 2004), h. 146.
[35]. Ibid.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar