Selasa, 30 Juli 2013

HUBUNGAN BUDAYA DENGAN DAKWAH


A.PEMBAHASAN
1. Pengertian
A.  Pengertian Sosiologi
Secara bahasaan nama sosiologi berasal dari kata socious, yang artinya ”kawan” atau ”teman” dan logos, yang artinya ”kata”, ”berbicara”, atau ”ilmu”. Sosiologi berarti berbicara atau ilmu tentang kawan.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Soerjono sukamto sosiologi adalahilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola umum kehidupan masyarakat.[1]

Roucek dan Warren, dalam Soerjono, rnenjelaskan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan antara rnanusia di dalarn kelompok-kelompok.[2]
Dalam hal di atas, kawan memiliki arti yang luas, tidak seperti dalam pengertian sehari-hari, yang mana kawan hanya digunakan untuk menunjuk hubungan di anatra dua orang atau lebih yang berusaha atau bekerja bersama.
Kebudayaan adalah semua hasil kreasi dan karya pemikiran manusia yang dibuat secara sadar. Setiap masyarakat maupun bangsa mempunyai macam kebudayaan yang berbeda. karena pola kehidupan mereka yang berbeda. Masalah kebudayaan memang seringkali menjadi bahan perbincangan hangat. Bahkan, tidak jarang masalah kebudayaan ini memanas hanya karena perbedaan apresiasi dan persepsi atas kebudayaan yang ada.


B. karateristik sosiologi.
Sebagai ilmu, sosiologi memiliki sifat hakikat atau karakteristik sosiologi:
1.      Merupakan ilmu sosial, bukan ilmu kealaman ataupun humaniora
2.      Bersifat empirik-kategorik, bukan normatif atau etik; artinya sosiologi berbicara apa adanya tentang fakta sosial secara analitis, bukan mempersoalkan baik-buruknya fakta sosial tersebut. Bandingkan dengan pendidikan agama atau pendidikan moral.
3.      Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, artinya bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola-pola umum dari interaksi antar-manusia dalam masyarakat, dan juga tentang sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
4.      Merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science)
5.      Merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak atau bersifat teoritis. Dalam hal ini sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat sehingga menjadi teori.
2. Dakwah
a. Etimologis
Kata dakwah adalah derivasi dari bahasa Arab “Da’wah”. Kata kerjanya da’aa yang berarti memanggil, mengundang atau mengajak. Ism fa’ilnya (red. pelaku) adalah da’I yang berarti pendakwah. Di dalam kamus al-Munjid fi al-Lughoh wa al-a’lam disebutkan makna da’I sebagai orang yang memangggil (mengajak) manusia kepada agamanya atau mazhabnya.
Dalam Al-Quran kata dakwah ditemukan tidak kurang dari 198 kali dengan makna yang berbeda-beda setidaknya ada 10 macam yaitu:

1. Mengajak dan menyeru,
2. Berdo’a,
3. Mendakwa (red. Menuduh),
4. Mengadu,
5. Memanggil,
6. Meminta,
7. Mengundang,
8. Malaikat Israfil,
9. Gelar,
10. Anak angkat.

b. Terminologis

v  Definisi dakwah dari literature yang ditulis oleh pakar-pakar dakwah antara lain adalah:

Ø  Aboebakar Atjeh Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik.
Ø  Syekh Muhammad Al-Khadir Husain Dakwah adalah menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk serta menyuruh kepada kebajikan dan melarang kemungkaran agar mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ø  M. Abul Fath al-Bayanuni Dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan agama Islam kepada seluruh manusia dan mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.
Ø  A. Masykur Amin Dakwah adalah suatu aktifitas yang mendorong manusia memeluk agama Islam melalui cara yang bijaksana, dengan materi ajaran Islam, agar mereka mendapatkan kesejahteraan kini (dunia) dan kebahagiaan nanti (akhirat).

Dari defenisi para ahli di atas maka bisa kita simpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim mau pun non-muslim, dengan cara bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup damai di dunia dan bahagia di akhirat.

Dalam hal inilah diperlukan ajaran agama Islam yang dapat memberingan sumbangan berharga, sebagaimana konsep ajarannya yang menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Sosialisasi ajaran agama Islam ditengah-tengah masyarakat pembangun itu menggunakan strategi dakwah baik yang dilakukan secara lisan, maupun fi’il, dan dapat dilakukan oleh setiap muslim. Dengan demikian, maka tujuan dakwah secara umum dapat dikatakan membangun masyarakat yang maslahat dunia dan akhirat melalui pengetahuan mendalam terhadap pokok-pokok syar’iyahnya[3]

v  Tujuan Dakwah

Ø  Tujuan dakwah ialah mewujutkan kebahagian dan kesejahteraan  hidup dunia dan ahirat yang di ridhoi olehh Allah.
Ø  menyampekkan ajaran-ajaran islam ajaran agama.
Ø  menyebarluaskan agama.
Ø  memperbaiki ahlaq seperti yang telah di ajarkan oleh Rosuluullah.


B. HUBUNGAN BUDAYA DENGAN DAKWAH

Hubungan budaya dengan dakwah setelah kita lihat dari beberapa pengertian-pengertian di atas, keduanya salig membutuhkan untuk menncapai kebaikan dalam meraihnya,meskipun tidak seennua aspek-aspekmya menunjukan ketergantungan antara satu sama lain, jadi hubungan budaya dengan dakwah adalah:

1. Dengan adanya ilmu budaya  sangat membantu pendakwah (Dai) untuk memberikan ilmu pengtahuan agama islam kepada masyarakat  sesuai dengan tingkah laku, cara hidup,  dan  kebudayaan  suatu  masyarakat.
2. Kebudayan –kebudayaan yang di ciptakan dapat bersisifat positif jika seorang Dai member penjelasan tentang aturan yang sesuai dalam islam.karena salah satu pperan seorang dai adalah memperbaiki ahlak manusia.
3. Dai juga dapat menmanfaatkan kebudayaan sebagai ajang dakwah. missaalnya: pewayangan, ketoprak, derama dll.
C. KESIMPULAN
 Pengertian Sosiologi
Secara bahasaan nama sosiologi berasal dari kata socious, yang artinya ”kawan” atau ”teman” dan logos, yang artinya ”kata”, ”berbicara”, atau ”ilmu”. Sosiologi berarti berbicara atau ilmu tentang kawan.

Pengertian Dakwah dapat di bagi menjadi dua yaitu:
  Etimologis Kata dakwah adalah derivasi dari bahasa Arab “Da’wah”. Kata kerjanya da’aa yang berarti memanggil, mengundang atau mengajak. Ism fa’ilnya (red. pelaku) adalah da’I yang berarti pendakwah.

Terminologi Dakwah adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim mau pun non-muslim, dengan cara bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup damai di dunia dan bahagia di akhirat.
sedang hubungan dakwah dengan antropologi sangat mmembantu antara satu sama lain sehinga dapat mennjadikan kesempurnaan/ dapat menjadi lebih baik.



[1] . Suryati M.Pd. 2009, Sosiologi (Pengantar Di Perguruan Tinggi), hal 40

[3] .http//20SOSIOLOGI/ac/20_/20TUJUAN/20DAKWAH/20DALAM/20ISLAM.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar