Dalil-dalil
Shahih dan Sharih (jelas) yang mereka gunakan banyak sekali , diantaranya:
1. Firman Allah Subhanahu Wa
Ta’ala (artinya): “Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak”.
(An Nisa’ : 36).
Dalam ayat ini (berbuat baik
kepada Ibu Bapak) merupakan perintah, dan perintah disini menunjukkan
kewajiban, khususnya, karena terletak setelah perintah untuk beribadah dan
meng-Esa-kan (tidak mempersekutukan) Allah, serta tidak didapatinya perubahan
(kalimat dalam ayat tersebut) dari perintah ini. (Al Adaabusy Syar’iyyah
1/434).
2. Firman Allah Subhanahu Wa
Ta’ala (artinya): “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya”. (QS. Al Isra’: 23).
Adapun makna ( qadhoo ) =
Berkata Ibnu Katsir : yakni, mewasiatkan. Berkata Al Qurthubiy : yakni,
memerintahkan, menetapkan dan mewajibkan. Berkata Asy Syaukaniy: “Allah
memerintahkan untuk berbuat baik pada kedua orang tua seiring dengan perintah
untuk mentauhidkan dan beribadah kepada-Nya, ini pemberitahuan tentang betapa
besar haq mereka berdua, sedangkan membantu urusan-urusan (pekerjaan) mereka,
maka ini adalah perkara yang tidak bersembunyi lagi (perintahnya). (Fathul
Qodiir 3/218).
3. Firman Allah Subhanahu Wa
Ta’ala (artinya): “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang Ibu Bapanya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.” (QS.
Luqman : 14).
Berkata Ibnu Abbas mudah-mudahan
Allah meridhoi mereka berdua “Tiga ayat dalam Al Qur’an yang saling berkaitan
dimana tidak diterima salah satu tanpa yang lainnya, kemudian Allah menyebutkan
diantaranya firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala (artinya) : “Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu”, Berkata beliau. “Maka, barangsiapa
yang bersyukur kepada Allah akan tetapi dia tidak bersyukur pada kedua Ibu
Bapaknya, tidak akan diterima (rasa syukurnya) dengan sebab itu.” (Al
Kabaair milik Imam Adz Dzahabi hal 40).
Berkaitan dengan ini, Rasulullah
Shalallahu’Alaihi Wassallam bersabda (artinya) :“Keridhaan Rabb (Allah) ada
pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb (Allah) ada pada kemurkaan orang
tua” (Riwayat Tirmidzi dalam Jami’nya (1/ 346), Hadits ini
Shohih, lihat Silsilah Al Hadits Ash Shahiihah No. 516).
4. Hadits Al Mughirah bin Syu’bah
– mudah-mudahan Allah meridhainya, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam beliau
bersabda (artinya): “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian
mendurhakai para Ibu, mengubur hidup-hidup anak perempuan, dan tidak mau
memberi tetapi meminta-minta (bakhil) dan Allah membenci atas kalian
(mengatakan) katanya si fulan begini si fulan berkata begitu (tanpa diteliti
terlebih dahulu), banyak bertanya (yang tidak bermanfaat), dan membuang-buang
harta”. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya No. 1757).
KEUTAMAAN
BIRRUL WALIDAIN
1.
Termasuk Amalan
Yang Paling Mulia
Dari
Abdullah bin Mas’ud mudah-mudahan Allah meridhoinya dia berkata : Saya bertanya
kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: Apakah amalan yang paling
dicintai oleh Allah?, Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: “Sholat
tepat pada waktunya”, Saya bertanya : Kemudian apa lagi?, Bersabada Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam “Berbuat baik kepada kedua orang tua”. Saya
bertanya lagi : Lalu apa lagi?, Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda : “Berjihad di jalan Allah”. (Diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim dalam Shahih keduanya).
2.
Merupakan Salah
Satu Sebab-Sebab Diampuninya Dosa
Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman (artinya): “Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya….”, hingga akhir ayat
berikutnya : “Mereka itulah orang-orang yang kami terima dari mereka amal yang
baik yang telah mereka kerjakan dan kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka,
bersama penghuni-penghuni surga. Sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan
kepada mereka.” (QS. Al Ahqaf 15-16)
Diriwayatkan
oleh ibnu Umar mudah-mudahan Allah meridhoi keduanya bahwasannya seorang
laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata :
Wahai Rasulullah sesungguhnya telah menimpa kepadaku dosa yang besar, apakah
masih ada pintu taubat bagi saya?, Maka bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam : “Apakah Ibumu masih hidup?”, berkata dia : tidak. Bersabda beliau
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Kalau bibimu masih ada?”, dia berkata : “Ya” .
Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Berbuat baiklah
padanya”. (Diriwayatkan oleh Tirmidzi didalam Jami’nya dan berkata Al
‘Arnauth : Perawi-perawinya tsiqoh. Dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim.
Lihat Jaami’ul Ushul (1/ 406).
3. Termasuk Sebab Masuknya Seseorang Ke Surga
Dari Abu
Hurairah, mudah-mudahan Allah meridhoinya, dia berkata : Saya mendengar
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Celakalah dia, celakalah
dia”, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya : Siapa wahai Rasulullah?,
Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Orang yang menjumpai salah
satu atau kedua orang tuanya dalam usia lanjut kemudian dia tidak masuk surga”.(Diriwayatkan
oleh Imam Muslim dalam Shahihnya No. 1758, ringkasan).
Dari
Mu’awiyah bin Jaahimah mudah-mudahan Allah meridhoi mereka berdua, Bahwasannya
Jaahimah datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian berkata
: “Wahai Rasulullah, saya ingin (berangkat) untuk berperang, dan saya datang
(ke sini) untuk minta nasehat pada anda. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda : “Apakah kamu masih memiliki Ibu?”. Berkata dia : “Ya”.
Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Tetaplah dengannya karena
sesungguhnya surga itu dibawah telapak kakinya”. (Hadits Hasan
diriwayatkan oleh Nasa’i dalam Sunannya dan Ahmad dalam Musnadnya, Hadits ini
Shohih. (Lihat Shahihul Jaami No. 1248)
4. Merupakan Sebab keridhoan Allah
Sebagaiman
hadits yang terdahulu “Keridhoan Allah ada pada keridhoan kedua orang
tua dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang tua”.
5. Merupakan Sebab Bertambahnya Umur
Diantarnya
hadit yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik mudah-mudahan Allah meridhoinya,
dia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :“Barangsiapa
yang suka Allah besarkan rizkinya dan Allah panjangkan umurnya, maka hendaklah
dia menyambung silaturrahim”.
6.
Sebagai
Penebus Dosa
Imam Tirmidzi dan Ibnu Hibban
menyuguhkan sebuah riwayat bersumber dari Abdullah bin Umar: Pada suatu ketika
ada seorang lelaki datang menghadap Rasuluilah, seraya berkata: "Ya
Rasulallah, aku telah melakukan dosa besar. Adakah taubatku masih bisa
diterima?" Rasuluilah balik bertanya:" Adakah ibumu masih
hidup?" Dalam riwayat lain diterangkan,bahwa Rasuluilah bertanya:
"Adakah kamu masih memiliki kedua orangtua?" Jawabnya: "Tidak,
aku sudah tidak memiliki orangtua." Lantas Rasulullah kembali bertanya:
"Adakah kamu masih memiliki bibi (saudara perempuan ibu)?" Jawabnya:
"Ya, masih." Kemudian Rasuluilah bersabda: "Sebagai tebusannya,
berbaktilah kepada bibimu." Dalam pandangan Islam, khalah (bibi)
kedudukannya adalah sama dengan ibu
Ibnu Abbas pada suatu ketika
bercerita kepada Atha' bin Yasar, bahwa ada seorang lelaki datang menghadap
kepadanya. Lelaki itu bertanya: "Ya Ibn Abbas, aku telah melamar seorang
wanita jelita. Tetapi dia menolak lamaranku. Pada saat yang lain dia dilamar
lelaki lain, dan lamaran itu diterima. Hal tersebut membuat hatiku kalut dan
cemburu, sehingga wanita Itu aku bunuh. Ya Ibn Abbas, masihkah terbuka pintu
taubat bagiku?" Ibnu Abbas lalu bertanya: "Adakah ibumu masih
hidup?" Jawabnya: "Tidak, ibuku sudah meninggal." Selanjutnya
Ibnu Abbas berkata: "Bertaubatlah kepada Allah dan bertaqarrublah
kepada-Nya dengan semaksimal mungkin."
Dalam kisah di atas ditegaskan,
bahwa kemudian Atha' mengajukan pertanyaan kepada Ibnu Abbas: "Mengapa
kamu menanyakan apakah ibunya masih hidup atau sudah meninggal?" Jawab
Ibnu Abbas: "Aku belum pernah mengetahui suatu amalan pun yang lebih
mendekatkan diri kepada Allah selain daripada berbakti kepada ibu."
Keterangan ini juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalara kitab
Al-Adahul-Mufrad, dan oleh Imam Baihaqi dalam kitab Syu 'abul-lman.
7.
Menambah
Keberkahan Hidup
(HR Imam Ahmad dari
Anas bin Malik). Rasulullah
telah menegaskan, bahwa barangsiapa berbakti kepada orangtua, maka dia akan
memperoleh kebahagiaan panjang umur yang penuh keberkatan.(HR. Imam Abu Ya'la
dan Thabrani bersumber dari Mu'adz bin Jabal)
8.
Merupakan Sebab Barokahnya
Rizki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar